Kampung Nelayan Kota Gorontalo
Progres Pembangunan Kampung Nelayan Kota Gorontalo Sudah 45 Persen, Akhir Tahun Target Kelar
Pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP) di Kelurahan Leato Selatan, Kecamatan Dumbo Raya, Kota Gorontalo Provinsi Gorontalo menunjukkan
Penulis: Jefry Potabuga | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP) di Kelurahan Leato Selatan, Kecamatan Dumbo Raya, Kota Gorontalo Provinsi Gorontalo menunjukkan progres yang signifikan.
Keterangan Ketua Koperasi Merah Putih, Abdul Rahman Lamusu yang nantinya akan mengelola KNMP itu menyebutkan progres saat ini sudah berada pada angka 45 persen.
"Alhamdulillah saat ini progres untuk pembangunan kawasan Kampung Nelayan di Leato Selatan sudah 45 persen," ujarnya.
Ia mengatakan target pengerjaan KNMP ini selama 112 hari target selesai akhir Desember 2025.
Baca juga: Korea Selatan Umumkan Wabah Flu Burung H5 di Peternakan Ayam Petelur, Pemerintah Berlakukan Lockdown
"InsyaAllah bisa diselesaikan akhir bulan depan ini semoga tidak ada halangan," ujarnya.
Ia menerangkan pembangunan KNMP mencakup sarana dan prasarana produksi.
Ada balai pelatihan dan pelaksanaan pelatihan, serta pusat UMKM dan pasar ikan.
Beberapa rincian bangunannya seperti dermaga, gedung beku, pabrik es, balai pelatihan, shelter coolbox, sentra kuliner, stasiun pengisian bahan bakar minyak khusus nelayan, ruang ibadah, tempat pengelolaan sampah, bengkel kapal, hingga kantor pengelolaan.
"Nanti semua ini akan dikelola oleh Koperasi Merah Putih yang terdiri dari warga sekitar," jelasnya.
Sementara untuk anggaran sendiri sebesarg dari pemerintah pusat dengan nilai 11,2 miliar.
Pantauan awak media TribunGorontalo.com di lapangan beberapa sisi bangun sudah mulai nampak, baik di bagian tengah hingga di sisi utara.
Selain itu, Epi Toyi Warga Leato Selatan mendukung penuh pembangunan kampung nelayan tersebut.
"Saya mendukung penuh program ini apalagi ini untuk kepentingan masyarakat pesisir," kata Epi.
Baca juga: 118 Ribu Warga Gorontalo Dapat 20 Kg Beras dan 4L Minyak Goreng, Distribusi Dilepas Gubernur Gusnar
Sebelumnya Epi masih bingung dengan pembangunan kampung nelayan, awalnya dirinya dan masyarakat lain mengira kampung nelayan ini pembangunan perumahan untuk warga.
Sehingga ada beberapa masyarakat yang menolak dan ada beberapa yang mendukung.
Namun setelah mengikuti sosialisasi langsung mereka pun paham dan setuju dengan pembangunan tersebut.
"Awalnya kami kira ini bantuan perumahan bagi para nelayan karena kan namanya kampung nelayan tapi setelah ikut sosialisasi tidak begitu justru bagus programnya," bebernya.
Epi merupakan warga yang juga berjualan di sekitar kawasan pembangunan, menurutnya warung milik dia semakin ramai.
Bahkan ia juga masuk di salah warga yang akan berjualan di dalam di lokasi bangunan kuliner.
"Kalau tanya bersyukur, saya orang pertama paling bersyukur karena warung saya ramai dulunya ini kan terminal jadi sepi tapi setelah adanya pembangunan sudah ramai," tegasnya.
Senada dengan itu, Iwan Ulinggato warga setempat juga mengatakan yang sama. Dirinya setuju dengan pembangunan ini.
Menurutnya dia, selain akan membantu para nelaya juga menciptakan lapangan pekerjaan.
"Bagus ini kampung nelayan pak, kenapa? Karena ini kan demi kesejahteraan nelayan apalagi mengurangi pengangguran. Setuju sekali saya," katanya.
Ditambah lagi Iwan saat ini bertugas sebagai security dalam pembangunan kampung nelayan sesuatu yang ia syukuri karena memiliki pekerjaan tetap.
"Apalagi saya kerja di dalam, alhamdulillah saya punya pekerjaan tetap kan," bebernya.
Proyek strategis nasional tersebut dinilai menjadi peluang besar bagi kemajuan ekonomi pesisir serta peningkatan kesejahteraan warga nelayan di Leato Selatan.
Kemudian di sisi lain, Lurah Leato Selatan, Don Reffliano Lamusu, sebelumnya menegaskan bahwa seluruh warga Leato Selatan memberikan dukungan terhadap program Kampung Nelayan Merah Putih.
Ia menyebut proyek tersebut akan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat karena melibatkan tenaga kerja lokal serta akan dikelola oleh Koperasi Merah Putih yang dibentuk bersama warga.
Sebagaimana diketahui, proyek Kampung Nelayan Merah Putih Leato Selatan merupakan bagian dari program nasional KKP dengan nilai kontrak Rp11,2 miliar bersumber dari APBN Tahun 2025.
Pengerjaan ditargetkan rampung dalam waktu 112 hari kalender sejak September 2025.
Kawasan tersebut nantinya akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti pabrik es batu, cold storage, SPBUN, bengkel nelayan, dermaga, area kuliner, serta kantor pengelola, yang seluruhnya dirancang untuk mendukung aktivitas ekonomi masyarakat pesisir.
Nampak situasi proyek terpantau aman dan kondusif di bawah pengawasan petugas lapangan.
Warga sekitar sesekali terlihat memantau perkembangan pembangunan dari kejauhan dengan penuh antusias.(*/Jefri)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/KNMP-LEATO-Proyek-pembangunan-Kampung-Nelayan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.