Ia menekankan bahwa DPR adalah elemen penting dalam sistem demokrasi sebagai pengawas kekuasaan eksekutif.
“Kalau pemerintah langsung, misalnya presiden punya kekuasaan penuh, itu bahkan tidak bisa terkontrol dan membahayakan malah. Maka itu ada DPR untuk membuat balancing.”
Menurut Sahroni, seruan pembubaran DPR muncul dari pihak-pihak yang belum memahami secara mendalam dinamika kerja lembaga legislatif.
“Sayang, seribu sayang, kalau akhirnya cuma sesaat bilang bubarin DPR, bubarin DPR.”
(*)