“Kredit fiktif si dugaannya,” tambahnya, merujuk pada kemungkinan motif di balik penculikan dan pembunuhan Ilham.
Dalam proses interogasi, DH disebut memiliki lebih dari 20 handphone.
Cuplikan dari kanal YouTube Jacklyn Choppers memperlihatkan momen saat polisi meminta DH menunjukkan perangkat komunikasinya.
“Bentar Dan (Komandan) saya ambil dulu. HP-nya 20 lebih, banyak banget,” ujar DH.
Salah satu tersangka juga mengaku kebingungan setelah mengeksekusi korban.
Dalam pemeriksaan, ia menyebut bahwa jasad Ilham dibuang di lokasi terakhir yang mereka datangi.
“Karena saya bingung, saya lepas ke tempat terakhir, Pak,” ungkap tersangka.
“Terikat, Pak. Tangan, kaki, Pak. Mata tertutup,” tambahnya, menjelaskan kondisi jasad saat dibuang.
Kasus ini masih dalam tahap penyidikan, dan publik menanti kejelasan lebih lanjut mengenai keterlibatan DH serta motif sesungguhnya di balik pembunuhan yang disebut-sebut terkait praktik kredit fiktif. (*)