Selain empat pelaku penculikan, polisi juga telah menangkap empat aktor intelektual yang diduga berada di balik perencanaan kasus ini. Mereka berinisial C, DH, YJ, dan AA.
Tiga di antaranya, DH, YJ, dan AA, ditangkap di wilayah Solo, Jawa Tengah. Sementara satu lainnya, berinisial C, diamankan di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.
Sosok Dwi Hartono alias DH, seorang pengusaha multibisnis yang dikenal sebagai motivator dan pemilik akun media sosial “Klan Hartono”, diduga menjadi dalang intelektual dalam pembunuhan yang mengguncang publik.
Ilham Pradipta diculik pada Rabu (20/8/2025) dari parkiran sebuah supermarket di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Tak sampai sehari kemudian, jasadnya ditemukan dalam kondisi mengenaskan di area persawahan Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis pagi (21/8/2025) pukul 05.30 WIB.
Desa Nagasari sendiri merupakan satu dari delapan desa di Kecamatan Serang Baru, wilayah yang berada di Kabupaten Bekasi.
Penemuan jasad Ilham langsung memicu penyelidikan intensif oleh pihak kepolisian.
Pada Sabtu malam (23/8/2025), DH bersama dua terduga lainnya, YJ dan AA, ditangkap di Solo, Jawa Tengah.
Ketiganya diduga sebagai aktor intelektual dalam kasus penculikan dan pembunuhan tersebut.
DH dikenal sebagai pengusaha yang merambah berbagai sektor, mulai dari properti, perkebunan, perdagangan, pendidikan, e-commerce, fashion, hingga skin care.
Ia juga merupakan pendiri Guruku.com dan aktif membagikan konten motivasi bisnis di YouTube dan TikTok.
Namun, di balik citra publiknya, muncul dugaan bahwa motif pembunuhan Ilham berkaitan dengan kasus kredit fiktif.
Dugaan ini diungkap oleh mantan pegawai DH melalui media sosial TikTok.
Ia mengaku pernah bekerja dengan DH dan menyebut bahwa pria tersebut dikenal baik dan sering memberikan beasiswa.
“Engga kak, orangnya baik banget soalnya, suka kasih beasiswa juga, makannya lumayan kaget denger beritanya,” tulis akun tersebut.