Saat hendak membuka pintu kemudi mobil berwarna hitam miliknya, tiba-tiba sebuah mobil putih yang terparkir di sebelahnya mengeluarkan beberapa orang.
Mereka langsung menyergap MIP. Korban sempat berusaha melawan, namun tak berhasil.
Ia dipaksa masuk ke dalam mobil putih tersebut. Kendaraan itu kemudian melaju cepat meninggalkan lokasi.
Seorang saksi mata sempat menyadari adanya aksi penculikan, namun mobil pelaku sudah keburu tancap gas dan menghilang dari area parkir.
Keesokan harinya, Kamis pagi, 21 Agustus 2025, sekitar pukul 05.30 WIB, seorang warga yang sedang menggembala sapi di area persawahan Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, menemukan sesosok tubuh manusia.
Korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan: tangan dan kaki terikat, mata dililit lakban, dan tubuh penuh luka lebam.
Warga segera melaporkan temuan tersebut kepada perangkat desa dan aparat kepolisian setempat.
Petugas kemudian mendatangi lokasi dan melakukan identifikasi. Korban diketahui adalah MIP, yang sehari sebelumnya dilaporkan hilang.
Penyelidikan intensif dilakukan oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
Dalam waktu singkat, Subdit Resmob dan Subdit Jatanras berhasil menangkap delapan orang yang diduga terlibat dalam penculikan dan pembunuhan MIP.
Pada Kamis, 21 Agustus 2025, tiga pria berinisial AT, RS, dan RAH ditangkap di sebuah rumah berwarna merah jambu di Jalan Johar Baru III No.42, RT 05/RW 09, Johar Baru, Jakarta Pusat.
Di hari yang sama, pria berinisial EW ditangkap di Bandar Udara Komodo, Nusa Tenggara Timur.
Mereka adalah pelaku lapangan yang menculik MIP dari supermarket di Pasar Rebo.
Selanjutnya, empat aktor intelektual yang diduga menjadi otak di balik penculikan dan pembunuhan MIP ditangkap dalam operasi terpisah.
Tiga pelaku berinisial DH, YJ, dan AA ditangkap di Solo, Jawa Tengah, pada Sabtu, 23 Agustus 2025, pukul 20.15 WIB.