Meski begitu, Amazon mengklaim telah melatih ulang 700.000 pekerja sejak 2019, dan bahwa otomatisasi justru membuka 30 persen lebih banyak pekerjaan di bidang pemeliharaan, rekayasa, dan keandalan sistem.
Namun berita ini muncul di saat yang sensitif. Sebuah riset terbaru menyebutkan bahwa jumlah lowongan pekerjaan tingkat awal menurun drastis, seiring meningkatnya penggunaan sistem AI seperti ChatGPT. Sejak tahun 2022, iklan lowongan kerja untuk posisi entry-level anjlok sepertiga.
Pihak Amazon menyatakan bahwa evolusi sistem operasionalnya bukan hanya karena pertumbuhan, tetapi juga karena keragaman jenis fasilitas yang dibangun demi melayani pelanggan secara lebih efisien.