INFO TEKNOLOGI

Robot di Gudang Amazon Hampir Lampaui Jumlah Karyawan Manusia, Ancaman Lapangan Kerja?

Editor: Wawan Akuba
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ROBOT ANCAM MANUSIA - Staf yang bekerja di gudang Amazon di Swansea, Wales. Foto: Matt Cardy

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Untuk pertama kalinya dalam sejarah, jumlah robot di gudang Amazon hampir melampaui jumlah tenaga kerja manusianya.

Ini menandai titik balik besar dalam otomatisasi industri dan mengundang pertanyaan serius: apakah manusia mulai tergeser dari pusat operasional perusahaan teknologi terbesar dunia?

Amazon mengumumkan bahwa saat ini mereka memiliki lebih dari satu juta robot yang beroperasi di gudang-gudangnya di seluruh dunia.

Robot-robot ini mencakup berbagai jenis, mulai dari lengan mekanik hingga kendaraan beroda yang secara mandiri bergerak di lantai gudang untuk mengangkut barang.

Jumlah ini hampir setara dengan total tenaga kerja Amazon yang bekerja di divisi pengiriman dan logistik, menurut laporan Wall Street Journal.

Sejak tahun 2020, ketika jumlah robot Amazon tercatat sebanyak 200.000, angka itu telah meningkat lima kali lipat hanya dalam waktu empat tahun.

Langkah ini tentu saja memunculkan kekhawatiran bahwa percepatan otomatisasi akan mengurangi peluang kerja manusia, terutama dalam sektor pekerjaan tingkat awal (entry-level).

Namun, Amazon menegaskan bahwa robot-robot tersebut "bekerja berdampingan dengan manusia", bukan menggantikannya sepenuhnya.

“Robot kami dirancang untuk membantu karyawan, bukan menggantikan mereka,” kata juru bicara Amazon. “

Mereka mengurangi beban kerja berat dan membuka jalan bagi staf untuk berpindah ke peran teknis seperti pemeliharaan dan pengawasan sistem otomatis.”

Di masa lalu, sistem logistik Amazon sangat bergantung pada tenaga manusia.

Pekerja di gudang harus berjalan lebih dari 16 kilometer per shift, mendorong keranjang dan memilih barang dari rak ke rak. Tapi kini, proses itu telah berubah secara signifikan.

Robot beroda kini bertugas membawa rak berisi barang ke pekerja manusia yang diam di satu titik, dikenal sebagai “picker”.

Bahkan, kini semakin banyak lengan robotik yang langsung mengambil barang, mengurangi keterlibatan manusia lebih jauh.

Analisis Wall Street Journal mengungkap fakta mencengangkan: pada tahun 2023, Amazon mengirimkan 3.870 paket per karyawan, naik drastis dibandingkan 175 paket per karyawan pada tahun 2015. Selain itu, jumlah karyawan per fasilitas Amazon kini berada di titik terendah dalam 16 tahun terakhir.

Halaman
12