Aksi berlangsung panas. Spanduk bernada protes dibentangkan, poster-poster tuntutan diangkat tinggi, dan mobil komando terus mengobarkan semangat perlawanan.
Salah satu orator aksi, Lion Hidjun, menyuarakan kepedihan penambang rakyat yang kini hidup dalam ketidakpastian.
"Kami hidup dalam kesengsaraan. Kalau Ketua DPRD tidak berani menemui kami, maka kantor ini akan kami duduki!" teriak Lion dengan suara menggelegar, disambut gemuruh massa.
Ketegangan semakin meningkat ketika sejumlah massa melemparkan air mineral dan serpihan kayu ke arah gedung DPRD.
Polisi yang berjaga di pintu masuk gedung tampak bersiaga, mengantisipasi kemungkinan bentrokan.
(*)