Namun, upaya ini tak lepas dari tantangan. Pola asuh yang belum ideal, minimnya tenaga profesional, dan terbatasnya anggaran, menjadi hambatan serius di lapangan.
Untuk itu, Dinas P3A merekomendasikan penguatan program melalui sosialisasi rutin, pembangunan sistem perlindungan berbasis desa, dan layanan ramah anak yang terintegrasi dengan lembaga pendidikan dan kesehatan.
Dengan kolaborasi lintas sektor dan peningkatan kesadaran publik, Pemerintah Provinsi Gorontalo berharap angka kekerasan terhadap perempuan dan anak dapat ditekan secara signifikan.
Lingkungan sosial yang aman, inklusif, dan suportif menjadi cita-cita bersama demi masa depan generasi Gorontalo yang lebih baik.
(*) ADV Pemprov Gorontalo