Dalam aksinya, ia membawa sejumlah tuntutan yang menyerukan klarifikasi terbuka terkait alasan pemecatannya dan dugaan pengadaan fiktif buku paket PAI.
Tuntutan tersebut meliputi penjelasan dari kepala sekolah dan klarifikasi dari bendahara terkait pemesanan buku.
Bahkan ia meminta kesaksian siswa mengenai keberadaan buku.
Lalu ia meminta keterangan guru terkait pengadaan barang dari dana BOS serta penghentian sementara aktivitas kepala sekolah.
Tak main-main, ia juga menuntut pemberhentian permanen kepala sekolah oleh Dinas Pendidikan, serta audit ulang dana BOS oleh BPK.
Sayangnya, kepala sekolah SDN 5 Dungaliyo, Olis Tanaiyo, saat dikonfirmasi TribunGorontalo.com pada Senin (5/5/2025) malam, enggan memberikan penjelasan mendalam.
Ia hanya menyatakan bahwa persoalan ini telah selesai dan menunggu pembinaan dari Kepala Dinas Pendidikan. (*)