TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Rektor Universitas Negeri Gorontalo (UNG) melepas 500 mahasiswanya.
500 mahasiswa tersebut akan ikut program UNG mengajar batch 7 yang akan diterjunkan untuk mengabdi dan mengajar di berbagai sekolah di Provinsi Gorontalo.
Pelepasan ini dilakukan di Halaman Rektorat UNG, Jalan Pangeran Hidayat, Kelurahan Liluwo, Kecamatan Kota Tengah, Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo.
Baca juga: Orang Tua Jangan Terkecoh! Permen ini Ternyata Mengandung Babi, Padahal Sudah Bersertifikasi Halal
Dalam sambutannya, rektor UNG Eduart Wolok menyampaikan program UNG mengajar adalah salah satu bentuk kontribusi kampus secara nyata untuk mendukung kualitas pendidikan di daerah.
Mahasiswa kata Eduart ruang kelas bukanlah tempat belajar satu-satunya, namun terlibat langsung dengan masyarakat juga merupakan pembelajaran.
Baca juga: Pemerintah Provinsi Gorontalo Terima Dividen Rp11,5 Miliar dari BSG 2024
Mahasiswa ini pun diharapkan untuk turun langsung terlibat dalam proses pendidikan di masyarakat.
"Ini adalah bagian dari komitmen UNG dalam membentuk generasi pendidik dan pemimpin masa depan,” ujarnya.
Dengan adanya mahasiswa di dalam dunia pendidikan selain menggantikan peran guru di sekolah, namun mereka juga harus membawa inovasi baru serta pendekatan yang membawa dampak positif.
Baca juga: Para Wanita Waspadalah, 7 Kosmetik Ini Mengandung Merkuri dan Hidrokinon, Ini Daftarnya
Ketua LPMPP UNG, Elya Nusantari mengatakan Program UNG Mengajar ini menjadi bentuk nyata UNG dalam meningkatkan kualitas dan kapasitas pendidikan sekolah.
Mahasiswa ini akan menyasar di 48 sekolah dari jenjang SD, MP dan SMP terutama di tiga kabupaten di Provinsi Gorontalo yakni Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Gorontalo Utara dan Kabupaten Bone Bolango.
Baca juga: Hati-hati 15 Obat Herbal dan Suplemen Ini Beredar di Indonesia Mengandung Zat Kimia Berbahaya
"UNG mengajar merupakan program yang akan menyasar Sekolah di daerah terdepan, terpencil dan tertinggal di Provinsi Gorontalo, sebagai upaya UNG dalam peningkatan kualitas dan kapasitas pendidikan di sekolah,” ujar Elya. (*)