Berita Boalemo

Baru Dibangun 5 Bulan, Gorong-Gorong di Boalemo Gorontalo Ambruk

Penulis: Nawir Islim
Editor: Wawan Akuba
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

GORONG-GORONG RUSAK - Gorong-gorong di Desa Bongo Nol, Kecamatan Paguyaman, Kabupaten Boalemo, mengalami kerusakan serius. Infrastruktur yang menjadi akses utama menuju Kecamatan Wonosari itu kini retak dan sebagian amblas setelah diguyur hujan deras selama beberapa pekan terakhir, Sabtu (12/4/2025).

TRIBUNGORONTALO.COM, Boalemo – Gorong-gorong di Desa Bongo Nol, Kecamatan Paguyaman, Kabupaten Boalemo, mengalami kerusakan parah.

Infrastruktur yang menjadi akses utama menuju Kecamatan Wonosari itu kini amblas setelah diguyur hujan deras selama beberapa pekan terakhir.

Pantauan di lapangan menunjukkan bagian atas gorong-gorong mengalami keruntuhan, sementara sisi kanan badan jalan ikut amblas akibat tanah penyangga yang tergerus aliran air deras.

Warga setempat mengaku kerusakan mulai terlihat dua minggu terakhir dan kondisinya makin parah seiring meningkatnya curah hujan.

Menurut warga, gorong-gorong ini baru selesai dibangun sekitar lima bulan lalu.

"Ini gorong-gorong baru selesai sekitar lima bulan lalu. Tapi karena hujan terus, air deras bikin cepat rusak," ujar Jusran Mamu, warga setempat, kepada Tribun Gorontalo, Sabtu (12/4/2025).

Jusran menjelaskan, sejak awal musim hujan, debit air yang melewati gorong-gorong sangat tinggi dan menghantam bagian dasar, hingga akhirnya menyebabkan keruntuhan.

"Awalnya cuma retak-retak kecil, tapi karena air makin besar tiap hari, sekarang malah sudah amblas di salah satu sisi," katanya.

Ia menambahkan, jalan ini merupakan penghubung utama warga dari Bongo Nol ke Wonosari dan sebaliknya.

Kerusakan yang ada dikhawatirkan mengganggu aktivitas warga jika tidak segera diperbaiki.

"Ini jalur utama. Setiap hari banyak motor dan mobil lewat. Kalau makin rusak, bisa-bisa putus total," tambahnya.

Yunus Taha (47), warga lain di sekitar lokasi, juga menyebut intensitas hujan sebagai penyebab utama kerusakan.

Ia berharap perbaikan bisa segera dilakukan.

"Hampir tiap hari hujan deras. Air dari atas langsung masuk ke aliran ini, itu yang bikin tanah cepat amblas," ujar Yunus.

Menurutnya, kondisi jalan yang rusak parah berbahaya bagi pengendara, terutama saat malam hari ketika jarak pandang terbatas.

Halaman
12