TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Pepatah “Ada batang cendawan tumbuh, di mana kita berada, maka di sana pula rezeki kita” dirasakan betul oleh Ismail Kadir alias Fais, seorang tukang parkir di salah satu lapak pakaian di Jalan HB Jassin, Kota Gorontalo.
Menjelang Lebaran, ia mampu meraup pendapatan hingga Rp 2 juta per hari dari jasa parkir motor.
Awalnya, Fais bekerja sebagai tukang parkir di toko lain.
Namun, melihat potensi keramaian yang meningkat di lokasi baru, ia menawarkan jasanya kepada pemilik toko di tempat tersebut.
Baca juga: Warga Ntobo Kota Bima Rayakan Idul Fitri Lebih Awal, Ikuti Arahan Tuan Guru
Setelah mendapat izin dengan sistem pembagian keuntungan, Fais mulai mengelola lahan parkir sejak 17 Maret 2025 atau malam ke-18 Ramadan.
“Dulu saya di tempat lain, tapi karena di sini mulai ramai, saya pindah ke sini,” ujar Fais saat diwawancarai TribunGorontalo.com, Sabtu (29/3/2025).
Bersama tiga orang rekannya, Fais mengatur parkiran motor di halaman toko.
Awalnya jumlah kendaraan yang parkir masih minim, namun dalam lima hari menjelang Lebaran, lonjakan kendaraan mulai terlihat.
“Dari beberapa hari sebelum pasang lampu, sudah mulai ramai dan padat,” katanya.
Baca juga: Podcast Tribun: Zakat untuk Siapa? "Mengenal Korupsi dan Solusinya"
Seluruh halaman toko penuh dengan motor, sehingga jarak antara kendaraan diperpendek untuk mengakomodasi lebih banyak pembeli.
Meskipun demikian, Fais menegaskan bahwa keamanan kendaraan tetap menjadi prioritas utamanya.
Meskipun parkir yang dikelolanya bukan parkiran resmi, ia tetap mengikuti Peraturan Daerah (Perda) mengenai tarif parkir sebesar Rp 3.000 untuk kendaraan roda dua.
“Karena sudah begitu aturannya, jadi ya kita harus ikut,” ujarnya.
Fais tidak mengelola parkiran mobil, karena lahan untuk kendaraan roda empat diatur oleh pihak lain.
Meski demikian, hanya dari parkiran motor, ia mampu meraih pendapatan hingga Rp 2 juta per hari, yang berarti ia dan timnya menangani setidaknya 666 kendaraan setiap hari.
“Kemungkinan bisa lebih banyak lagi, terutama saat malam takbiran,” pungkasnya.(*)