TRIBUNGORONTALO.COM – OpenAI akhirnya merespons kritik yang muncul setelah fitur pembuatan gambar otomatis di ChatGPT menciptakan ilustrasi bergaya Studio Ghibli.
Perdebatan ini bermula ketika pengguna GPT-4o mulai membagikan karya yang menyerupai gaya visual khas dari studio animasi legendaris asal Jepang tersebut.
Dalam beberapa hari terakhir, media sosial ramai dengan gambar yang dihasilkan oleh AI.
Baca juga: Sri Hastuti Ali Bidan RS Bhayangkara Gorontalo yang Rela Bertugas saat Lebaran
Bahkan ada meme dan foto selfie yang diubah menjadi ilustrasi bergaya Ghibli.
Bahkan, CEO OpenAI Sam Altman turut membagikan foto profilnya yang telah diedit dalam gaya tersebut.
Namun, kehebohan ini segera berubah menjadi perdebatan serius mengenai dugaan pelanggaran hak cipta.
Tak cuma itu, juga berkaitan dengan etika dalam menggunakan kecerdasan buatan untuk mereplikasi gaya seni yang secara tradisional dikerjakan dengan teknik lukisan tangan.
Tanggapan OpenAI: Tidak Melanggar Hak Cipta, Tapi Akan Evaluasi Kebijakan
Menanggapi kecaman tersebut, OpenAI menegaskan bahwa mereka tidak melanggar hak cipta individu karena sistem mereka tidak diizinkan meniru gaya artis yang masih hidup.
Namun, mereka mengakui bahwa AI dapat menghasilkan karya yang terinspirasi dari gaya studio tertentu.
Baca juga: Korban Gempa Myanmar Tembus 1.000 Jiwa, Upaya Pencarian Terus Dilakukan
"Kami berkomitmen untuk menyeimbangkan kebebasan kreatif dengan penghormatan terhadap hak-hak seniman," ujar OpenAI dalam pernyataan yang disampaikan kepada Mashable.
OpenAI juga menyatakan bahwa mereka akan terus menyesuaikan kebijakan mereka berdasarkan masukan dari komunitas dan penggunaan di dunia nyata.
Miyazaki Pernah Mengecam AI dalam Seni
Kontroversi ini semakin memanas mengingat pendiri Studio Ghibli, Hayao Miyazaki, pernah secara tegas mengkritik penggunaan AI dalam seni.
Dalam sebuah wawancara yang viral, Miyazaki menyebut bahwa seni yang dibuat oleh kecerdasan buatan adalah "penghinaan terhadap kehidupan itu sendiri."