Pabrik Gulung Tikar

Ada 9 Perusahaan Gulung Tikar di Awal Tahun 2025, Lebih dari 10 Ribu Pekerja di PHK

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SRITEX TUTUP - Tangis haru dan kesedihan karyawan Sritex tidak bisa terbendung saat Komisaris Utama sekaligus Presiden Direktur Sritex, HM Lukminto, Jumat (28/2/2025) turun langsung menemui para karyawan yang selama ini menjadi bagian dari keluarga besar perusahaan.--- Berikut ini 9 daftar pabrik di Indonesia yang terpaksa menghentikan operasional atau tutup pada awal 2025 hingga berimbas pada pemutusan hubungan kerja (PHK) massal seluruh karyawannya

TRIBUNGORONTALO.COM -- Di awal tahun 2025 sudah ada sembilan perusahaan pabrik yang terpaksa harus gulung tikar.

Dari 9 pabrik tersebut, ada lebih dari 10 ribu pekerja yang harus di PHK.

Salah satunya perusahaan besar yang viral gegara gulung tikar yakni PT Sri  Rezeki Isman Tbk (Sritex) Group.

Selain itu ada beberapa perusahaan lain yang bernasib sama dengan Sritex.

Baca juga: Viral, Anak Istrinya Tewas Terjebak Banjir di Sukabumi, Sang Ayah Malah Asyik Berjualan di Pasar

Dilansir dari Kompas.com, Berikut ini daftar sembilan perusahaan yang telah atau berpotensi melakukan PHK berdasarkan pemberitaan Kompas.com, Kompas TV, dan Kontan.co.id per Senin (10/3/2025): 

1. Sritex Group 

PT Sritex Group melakukan PHK terhadap 10.669 karyawan setelah perusahaan tekstil ini dinyatakan pailit pada Oktober 2024. 

Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Tengah mencatat PHK dilakukan bertahap sejak Januari 2025, dengan rincian: 

  • 1.065 karyawan PT Bitratex Semarang (Januari) 
  • 8.504 karyawan PT Sritex Sukoharjo (Februari) 
  • 956 karyawan PT Primayuda Boyolali (Februari) 
  • 40 karyawan PT Sinar Panja Jaya Semarang (Februari) 
  • 104 karyawan PT Bitratex Semarang (Februari) 

2. PT Sanken Indonesia 

Sekitar 450 pekerja PT Sanken Indonesia di Bekasi terdampak PHK akibat penutupan pabrik. 

Perusahaan asal Jepang ini memutuskan menghentikan produksi pada Juni 2025. 

Saat ini, pabrik masih beroperasi dengan utilitas 10 persen untuk memenuhi permintaan pasar domestik. 

3. Yamaha Music 

Dua pabrik PT Yamaha Music Indonesia akan tutup dalam waktu dekat: 

  • Pabrik di Cikarang tutup pada Maret 2025 
  • Pabrik di Pulo Gadung tutup pada Mei atau Juni 2025 

Sekitar 1.100 karyawan terancam PHK akibat penutupan ini. 

Yamaha memindahkan produksi ke China dan Jepang karena permintaan pasar menurun. 

4. KFC Indonesia 

Jaringan restoran cepat saji KFC dikabarkan melakukan PHK terhadap sejumlah karyawan di beberapa gerai sejak awal 2025. 

5. PT Tokai Kagu Indonesia 

Perusahaan furnitur yang berbasis di Bekasi ini dilaporkan tutup dan telah merumahkan lebih dari 100 pekerja.

6. PT Danbi International 

PT Danbi International di Garut, Jawa Barat, dinyatakan pailit pada 10 Februari 2025. 

Sebanyak 2.079 buruh yang bekerja di perusahaan produksi bulu mata palsu ini masih menunggu kepastian pembayaran hak mereka. 

7. PT Bapintri 

PT Mbangun Praja Industri (Bapintri), pabrik tekstil di Cimahi, Jawa Barat, melakukan PHK terhadap 267 buruh akibat kerugian finansial. 

8. PT Adis Dimension Footwear 

Perusahaan produsen sepatu PT Adis Dimension Footwear telah merumahkan 1.500 karyawan. 

9. PT Victory Ching Luh 

PT Victory Ching Luh sedang dalam proses PHK terhadap 2.000 karyawan, menurut data Disnakertrans Provinsi Banten. 

Dampak PHK Meluas ke Berbagai Industri Gelombang PHK di awal 2025 ini menandakan tekanan berat pada industri manufaktur. 

Selain akibat pailit, banyak perusahaan memilih merelokasi produksi ke negara lain untuk menekan biaya operasional. 

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) meminta perusahaan untuk memastikan PHK dilakukan sesuai regulasi dan kesepakatan bersama. 

Namun, kondisi ini tetap menjadi pukulan besar bagi ribuan pekerja yang kehilangan sumber penghasilan mereka. (*)


Artikel ini telah tayang di Kompas.com