"Kenapa? Karena saat ini APBD Provinsi Gorontalo 2025 sudah mulai berjalan dan sudah ada alokasinya masing-masing. Kalau pelantikan dilakukan pada 7 Februari 2025, makan kita masih punya waktu panjang untuk membahas Rencana Anggaran Pembangunan 2026," jelasnya
"Kalau nanti pelantikan dilakukan bulan Maret, maka kita akan menghadapi sejumlah kesibukan seperti puasa, hari raya Idul Fitri dan hari raya ketupat, saat itu psikologi para pejabat pasti belum pulih," tambahnya
Katanya, jika terjadi keterlambatan akan berpengaruh pada penyusunan dana alokasi khusus (DAK).
"Sementara APBD kita ditunjang dari DAK. Kalau DAK tidak dibahas lebih awal, maka sudah pasti akan mengalami keterlambatan, sehingga tidak akan maksimal diserahkan oleh eksekutif ke DPRD. Nantinya di 2026, APBD Provinsi Gorontalo ditakutkan akan minim DAK. Jadi hal itu kemudian kita diskusikan dengan OPD yang ada DAK-nya," katanya.
Diketahui, Gusnar Ismail dan Idah Syahidah ditetapkan sebagai Gubernur terpilih dan Wakil Gubernur terpilih Gorontalo pada pilkada 2024.
Keduanya merupakan tokoh Gorontalo yang memiliki latar dan trade record yang mumpuni untuk memimpin Gorontalo.
Gusnar Ismail pernah menjabat sebagai Penjabat Pemrov Gorontalo, Wakil Gubernur bahkan Gubernur Gorontalo.
Sementara Idah Syahidah, sebelumnya adalah anggota DPR RI Dapil Gorontalo. Ia juga adakah istri dari mantan Gubernur Gorontalo dua Periode, Rusli Habibie.
Profil Gusnar Ismail, Gubernur Terpilih Gorontalo
Gusnar Ismail lahir pada 12 Desember 1959. Saat ini, ia telah berusia 65 tahun.
Gusnar Ismail telah memiliki istri yang bernama Nani Mokodongan. Ia juga telah dikaruniai tiga anak.
Gusnar Ismail tercatat pernah mengenyam pendidikan di SD Negeri 1 Limboto tahun 1972.
Kemudian, ia melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Limboto tahun 1975 dan SMPP Negeri Gorontalo tahun 1979.
Usai lulus dari SMP, ia mengambil studi S1 Fakultas Pertanian di Universitas Sam Ratulangi tahun 1985.
Setelah lulus dan mendapat gelar Sarjana, Gusnar Ismail kembali melanjutkan pendidikan S2 dan mendapat gelar Magister Manajemen dari STIE Widya Jayakarta tahun 2021.
Tak sampai di situ, ia mengambil S3 dan telah mendapat gelar Doktor dari Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga tahun 2010.