Sikap Gus Miftah tersebut juga turut dikomentari pakar hukum dan politik, Amstrong Sembiring.
Menurutnya tokoh publik seharusnya menggunakan gaya bahasa santun saat menyampaikan ceramah.
Baca juga: Bus Jatuh ke Jurang di Kelurahan Battang Sulsel, 2 Penumpang Tewas
"Dalam komunikasi, terutama oleh tokoh publik atau pejabat, penting untuk menggunakan bahasa yang menghormati dan membangun," kata dia pada Selasa (3/12/2024).
Untung Rp10 Ribu per Hari
Lantas siapakah sosok bapak penjual es tes itu?.
Dari penelusuran, bapak itu bernama Suharji.
Pria itu akrab dipanggil Pakde ternyata bapak 2 anak.
Baca juga: Kecelakaan Maut Motor Vs Trus Pupuk di Penyek Bangka Tengah, Mengakibatkan Satu Korban Meninggal
Ia kerja keras untuk mencukupi kebutuhan keluarganya, apalagi kedua anaknya masih duduk di bangku sekolah.
Katanya, keuntungannya menjual es teh tak menentu.
Pernah dalam satu hari satu malam, ia hanya mendapatkan keuntungan Rp 10 ribu.
"Bapak surhaji berjualan es teh menghidupi kedua anak yg masih sekolah dan keluarganya.
Bapak cerita pernah dapat 10 rb beliau tabung untuk uang jajan sekolah," katanya dikutip dari Instagram sayaphati.
Baca juga: Bangkai Ikan Mola-Mola Ditenggelamkan 250 Meter dari Pesisir Pantai Pohe Gorontalo
Suharji melanjutkan, dulunya ia merupakan tukang kayu.
Namun karena kecelakaan akhirnya beralih pekerjaan menjadi tukang es teh dan air mineral.
Warganet juga merasa prihatin dengan bapak penjual es teh itu.