TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Guru ini rela menempuh perjalanan sepanjang 168 Kilometer (Km) tiap hari dari rumah ke tempat dirinya bekerja.
Guru yang bernama Nur Intan Nadila Abdul Rajak itu melakukan hal tersebut biar bisa menjaga ibunya yang sedang sakit-sakitan.
Ia pun tidak ingin mencari tempat tinggal di sekitaran sekolah tempat dia mengajar.
Intan pun kerap megunggah perjalanan dia di media sosialnya.
Kisah guru itupun viral karena walaupun menempuh jarak 168 km perjalanan tiap hari, Intan tidak pernah menyerah.
Wanita Malaysia tersebut menjalani rutinitas ini selama delapan bulan terakhir.
Baca juga: Pulang Sekolah Tinggal Nyawa, Bocah 7 Tahun ini Jadi Korban Penganiayaan
Ia mengajar bahasa Inggris dan Ilmu Komputer Dasar di sekolah menengah di Kuala Kangsar.
Tiap hari ia harus menempuh perjalanan sekitar 168 km dari rumahnya di Kinta Selatan menuju sekolah, dan kemudian kembali lagi ke rumah.
Ketika ia pertama kali menerima penempatan tersebut, Intan merasa khawatir karena tidak ingin meninggalkan rumah.
Bukan tanpa sebab, Intan tidak tega meninggalkan ibunya, sebab ibunya masih berduka setelah kehilangan suaminya pada 17 April 2024 lalu.
Ia lebih memilih untuk tetap tinggal bersama ibunya daripada pindah ke tempat yang asing dan berisiko tidak nyaman.
Baca juga: Frustasi Hukuman Ditambah, Ammar Zoni Tetap Jalani Kegiatan Pengurus Masjid di Penjara
Dilansir dari The Straits Times via TribunTrends, Intan mengungkapkan kesiapannya untuk menanggung beban perjalanan demi menjaga kedekatan dengan keluarganya.
Rutinitas harian Intan ia abadikan dalam video di TikTok, yang telah menarik perhatian banyak netizen dengan lebih dari 621.200 penayangan dan 38.800 suka.
Dalam videonya, ia menjelaskan bahwa persiapannya dimulai lebih awal, yaitu pada pukul 4.35 pagi, dan ia meninggalkan rumah sekitar pukul 5.30 pagi.
Di tengah perjalanan, ia menyempatkan diri untuk mengisi bensin dan melaksanakan sholat pagi, sebelum tiba di sekolah sekitar pukul 6.40 pagi.
Setelah menyelesaikan tugas mengajarnya pada pukul 5.05 sore, ia kemudian memulai perjalanan pulang.
Baca juga: Viral, Agus Korban Penyiraman Air keras Bisa Lihat Lagi Meski Burem, Penyebabnya Terkuak
Banyak netizen yang memberikan apresiasi kepada Intan atas dedikasinya sebagai guru sekaligus putri yang berbakti.
Beberapa komentar menunjukkan rasa syukur dan pengakuan terhadap pengorbanan yang dilakukannya dalam menjalankan tugas mulia sebagai pendidik.
Beberapa netizen juga berbagi pengalaman serupa, mengungkapkan bahwa mereka pernah menghadapi perjalanan yang panjang dengan alasan yang sama.
Meskipun Intan berusaha untuk tetap positif, perjalanan yang panjang telah memberikan dampak negatif pada kesehatan dan kehidupan sosialnya.
Ia mengaku sering merasa lelah, dan beban kerja yang berat kadang membuatnya stres dan kehilangan motivasi.
Baca juga: Terinspirasi Wapres RI, Pengungsi Gunung Lewotobi Laki-Laki Beri Nama Anaknya Gibran
Kesempatan untuk berkumpul dengan teman-temannya pun terbatas, hanya bisa dilakukan pada akhir pekan atau saat liburan sekolah.
Intan berharap ada kesempatan untuk dipindahkan ke sekolah yang lebih dekat dengan rumahnya, meskipun ia menyadari bahwa proses tersebut mungkin akan memakan waktu.
Sementara itu di Indonesia, perjuangan guru baru saja lolos PPPK mengajar di sekolah yang lokasinya di tengah hutan ini juga viral di media sosial.
Bahkan sang guru PPPK harus menyebrangi sungai hingga muara dengan perahu terlebih dahulu.
Adapun sekolah tempat guru PPPK tersebut ialah di SDN 049/V Sungai Punggur Kecamatan Kuala Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi.
Sekolah tempat guru PPPK mengajar tersebut terletak di tengah hutan dan jauh dari perumahan warga.
Untuk menuju lokasi itu, ia juga harus menyeberangi sungai hingga muara dengan perahu.
Baca juga: Diduga Korban Pembunuhan, Pemuda ini di Temukan Tewas di Kebun Kopi, Ada Luka di Tangan dan Perut
Bu guru juga harus berjalan kaki karena jalanan yang berlumpur yang licin.
Demi mencerdaskan anak bangsa, guru muda ini rela pergi ke sekolah terpencil tempatnya mengajar.
Setiap hari, ia harus berjalan kaki melewati jalanan berlumpur hingga naik kapal dan menyeberangi sungai.
Videonya ini pun viral dan menuai banyak komentar warganet.
Meski hujan badai melanda, ia dan teman-teman gurunya akan tetap berjalan kaki ke sekolah demi mengajar murid-muridnya.
Walaupun terkadang terkadang terjatuh saat melewati jalanan becek berlumpur hingga kelelahan, mereka tetap mengutamakan para muridnya.
Meski banyak perjuangan dan pengorbanan yang sudah dilakukan, guru muda ini ternyata hanya minta untuk dihargai.
"Apa yang kami lalui, bayarlah dengan cara menghargai," tulisnya dalam video, dikutip dari Tribun Jambi pada Selasa (4/6/2024).
Dengan menghargai guru, menurutnya hal itu juga salah satu bentuk menghargai diri sendiri.
Ia juga berharap murid-muridnya tumbuh sebaik bersama para guru.
"Hargai diri kalian sendiri dengan bertumbuh dan berkembang sebaik mungkin bersama kami," lanjutnya.
Video ini pun viral di tiktok dan menuai banyak komentar warganet.
"Kak semangat ya km hebat bgt, aku yg ngajar cuma 10 menit dr rumah masih suka ngeluh lgsg malu liat km kak," ujar warganet salut.
"Semangat guru” hebat, sehat selalu," ujar yang lain.
"Brpa menit jalan kaki ny kk? smngtt yaa slam kenal ssama alumni ppg prajabatan," tanya seorang warganet.
"1 jam 25 menit kak," jawabnya.
"Pernah gini juga dlu, tp skrng udh ngga Krn pindah. semangat ibu," tulis warganet.
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Tiap Hari Guru Intan Tempuh Perjalanan 168 Km Demi Ngajar, Tak Mengeluh Asal Bisa Rawat Ibu di Rumah