Menteri Prabowo Gibran

Terungkap Alasan Prabowo Tak Panggil Kaesang Jadi Menteri, Pengamat: Nanti Akan Ada Dinasti Politik

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kaesang Pangarep

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Prabowo Subianto sebagai Presiden Indonesia terpilh periode 2024-2029 telah melakukan pemanggilan terhadap beberapa orang untuk menjadi calon Menteri, wakil menteri dan staf khusus presiden.

Bahkan, Prabowo telah menberikan pembekalan kepada para calon menteri yang nantinya akan bergabung bersamanya di kabinet pemerintahan.

Namun, dari seluruh calon menteri yang dipanggil Probowo ke kediamannya, tak ada satupun nama Kaesang Pangarep.

Ternyata Ketua Umum PSI ini memang sengaja tidak diikutkan Prabowo masuk ke pemerintahan.

Dilansir dari TribunJatim.com, Jumat (18/10/2024) Kaesang Pangarep menjadi sosok ketua partai yang tak dipanggil oleh Prabowo Subianto untuk masuk ke kabinetnya.

Baca juga: Prabowo Minta Para Menteri Satset hingga Saling Kolaborasi dan Koordinasi

Diketahui, Kaesang Pangarep merupakan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Padahal, ada 3 kader PSI yang sudah dipanggil oleh Prabowo ke kediamannnya di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan.

Mereka adalah Raja Juli Antoni, Giring Ganesha, dan Isyana Bagoes Oka.

Pengamat komunikasi politik, Emrus Sihombing menilai keputusan Prabowo tidak membawa masuk Kaesang ke dalam kabinetnya adalah hal yang tepat.

"Jangan lah (Prabowo panggil Kaesang), nanti persepsi publik tidak baik, bahwa wakil presidennya adalah dari keluarga mereka, lalu Kaesang dikasih jabatan itu, nanti dinasti politik diangkat lagi."

"Sangat baik untuk (Kaesang) tidak di posisi itu," ungkap Emrus dalam program talkshow Overview Tribunnews, Rabu (16/10/2024).

Selain berkaitan dengan etika yang kurang pas, Emrus juga menyinggung kegagalan Kaesang.

Baca juga: Profil Mayor Teddy, "Juru Telepon" Milik Prabowo Ketika Panggil Calon Menteri Ke Kertanegara

Tepatnya pada Pemilu 2024, di mana suami Erina Gudono itu gagal membawa PSI lolos ambang batas ke Senayan.

PSI gagal lolos ke DPR RI karena belum mampu melampaui ambang batas parlemen atau parliamentary threshold (PT) 4 persen.

Hasil rekapitulasi tingkat nasional KPU RI menunjukkan perolehan suara di 38 provinsi dan 128 wilayah luar negeri yang diraih PSI tak sampai 4 persen.

Halaman
123