TRIBUNGORONTALO.COM – Demi meyakinkan istri bahwa ia tak selingkuh, seorang pegawai Kementerian Perhubungan (Kemenhub) rela sumpah di Alquran.
Namun, aksinya malah dipolisikan lantaran bersumpah sambil menginjak Alquran.
Karena itu, pria bernama Asep Kosasih itu dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh istrinya sendiri bernama Vany.
Laporan terkait penginjakan Alquran itu dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi saat dihubungi, Jumat (17/5/2024) malam.
Menurutnya, laporan tersebut tercatat di kepolisian dengan nomor LP/B/2642/V/2024/SPKT/POLDA METRO JAYA tertanggal 15 Mei 2024 atas dugaan penistaan agama sesuai pasal 156a KUHP.
Baca juga: BREAKING NEWS: Guru SD di Gorontalo Dipolisikan Orangtua Murid Gara-gara Dugaan Kekerasan
"Kami menerima laporan kasus dugaan penistaan agama, terlapornya saudara AK di laporan polisi tersebut," katanya.
Kuasa hukum Vany, Sunan Kalijaga menjelaskan, bahwa proses sumpah di Alquran itu memang didokumentasikan oleh sang istri.
“Dia melakukan sumpah tersebut dengan cara yang menurut kami itu salah, dia menginjak Alquran," ungkap Sunan.
Sebetulnya, Vani tidak akan melaporkan suaminya tersebut. Masalahnya, beberapa hari setelah sumpah itu, sang suami malah ketahuan selingkuh.
"Setelah kejadian itu dua minggu kemudian betul-betul nyata apa yang dicurigai klien kami itu terbukti semua dengan adanya pertemuan klien kami, sang suami dan yang dikatakan pelakornya," ucapnya.
Sunan membocorkan, bahwa perempuan yang dicap sebagai perebut laki orang (pelakor) ini adalah seorang dokter.
“Dia (pelakor) juga membawa pengacara untuk membuat satu pernyataan bahwa mereka akan mengakhiri hubungannya," tambahnya.
Masalah keluarga ini bertambah rumit lantaran Vani menurut Sunan, juga menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) oleh Asep.
Baca juga: Ngakunya Mengundurkan Diri, Ternyata Amir Halid Dinonaktifkan dari Jabatan Rektor UNU Gorontalo
Padahal dari kasus KDRT itu, Sunan mengatakan Asep telah ditetapkan sebagai tersangka pada Polres Metro Tangerang Kota.
"Saat ini belum ditahan, maka kami juga mengimbau supaya pihak kepolisian tentunya melakukan penahanan dikarenakan kami khawatir menghilangkan alat bukti," tuturnya.
Kasus Pegawai Kemenhub
Sebelumnya, ada pula pejabat Kemenhub yang menjadi bulan-bulanan netizen.
Gara-gara ajak YouTuber Korea ke Hotel, sosok “om-om Botak” pun beranikan klarifikasi.
Sosok ini rupanya bernama Asri Damuna. Ia merupakan Kepala Bandara Sangia Nibandera, Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Ia mengklarifikasi terkait video viral yang menyeret dirinya. Dalam klarifikasinya, Asri membantah persepsi publik.
Menurutnya, apa yang terlihat di video viral itu bukanlah kejadian utuh.
Video itu kata dia, telah mengalami beberapa kali proses editing, sehingga menggiring opini publik ke hal negatif.
Lantaran hal itu, Asri pun berencana melaporkan perekam video itu ke polisi.
Asri Damuna menuturkan, ajakannya ke hotel terhadap Jiah tersebut tak ada unsur paksaan sejak awal.
"Pertama muncul itu saya tidak terlalu menanggapi, karena di situ kan tidak ada unsur paksaan," ujarnya.
Karena itu, saat video tersebut muncul di media, ia pun memilih tak mau terlalu menanggapi.
Namun setelah video ini viral dan meresahkan pihaknya, Asri Damuna pun merespon.
"Saya kemudian menanggapi karena ini sudah meresahkan saya dan keluarga," lanjutnya.
Merasa dirugikan atas viral-nya video tersebut, Asri pun melapor ke pihak berwajib atas dugaan pencemaran nama baik. (*)