"Pertama, gerbongnya kami tarik atau kami angkat, kalau tidak bisa diupayakan badan gerbongnya kami potong," terangnya.
Kendati demikian, Hery belum bisa memastikan kondisi kedua korban yang terjepit.
Terdengar Dentuman Keras
Dilansir TribunPriangan.com, saat kejadian, warga mendengar dentuman keras.
"Sangat keras, bisa dibilang seperti suara bom," kata Roma Sukmana (45), warga setempat.
Dikatakan Roma, ketika insiden maut itu terjadi, ia sedang berada di dalam rumah.
Setelah mendengar suara dentuman keras, ia langsung berlari keluar.
"Saya langsung keluar, dipikir hanya anjlok biasa, saya cek sampai ke ujung sana, ternyata anjlok karena tabrakan," ungkapnya.
Detik-detik Kecelakaan Terjadi
Seorang penumpang KA Turangga, Heri Aliyudin, menceritakan detik-detik tabrakaan adu banteng antara KA Turangga dan KA Lokal Bandung Raya.
Dikatakan Heri, insiden terjadi saat KA Turangga melaju dari Surabaya, Jawa Timur, menuju Bandung.
Heri merasakan benturan yang sangat keras saat sedang mempersiapkan barang bawannya.
Menurutnya, tabrakan itu diduga terjadi di single rail.
"Saya setelah jam 5 itu saya salat, kemudian dua jam lagi sampai (Bandung)."
"Saya tidak tidur, dalam posisi siap, saya sudah turunin barang bawaan saya," terangnya.
Saat tabrakan terjadi, lanjut Heri, penumpang KA Turangga sempat terlempar.
Bahkan, ada penumpang yang terjepit hingga mengalami luka parah.
"Banyak yang masih tidur belum siap-siap, banyak yang terlempar. Ada yang cedera parah," ungkapnya.