BPJS Kesehatan

Cerita Pardi Panunu, Warga Gorontalo Bersyukur Dapat Program JKN dari BPJS Kesehatan

Penulis: Herjianto Tangahu
Editor: Aldi Ponge
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cerita Pardi Panunu (35), warga Gorontalo mengaku bersyukur mendapat Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo-- Cerita Pardi Panunu (35), warga Gorontalo mengaku bersyukur mendapat Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Pria kelahiran tahun 1988 ini menceritakan pengalamannya selama mengikuti program BPJS Kesehatan, Senin (11/12/2023).

Warga kecamatan Mootilango, Kabupaten Gorontalo saat ini sedang menjaga ibunya yang dirawat di RSUD Hasri Ainun Habibie Gorontalo.


"Alhamdulillah sudah lima tahun terakhir saya sudah ikut BPJS, termasuk ibu saya," ungkap Pardi.

Pardi mengungkapkan sebelumnya beberapa kali menggunakan BPJS Kesehatan di puskesmas untuk keperluan cek up kesehatannya.

"Memang baru sebatas itu, tapi yang namanya musibah tidak ada yang tau," timpalnya.

Sulastri Ngabu (69) ibunda Pardi saat ini sementara dalam perawatan di RSUD Hasri Ainun Habibie. Menurut Pardi, ibunya sudah 7 bulan terakhir didiagnosis mengidap tumor. "Kadang juga beliau sesak napas," terangnya.

Pardi menceritakan ibunya sempat beberapa kali mengalami penanganan dari pihak rumah sakit.

"Kalau yang sekarang ini baru empat hari," kata Pardi.

Sebelumnya, ibunya sempat dirujuk ke RSUD di Manado Sulawesi Utara, guna mendapatkan penanganan. Pardi mengaku saat itu kondisi ekonomi keluarganya tidak stabil.

"Alhamdulillah saat itu tetap bisa kita bawa ke Manado karena BPJS," jelasnya.

Perdi mengaku jika tanpa BPJS Kesehatan, biaya perawatan dan akomodasi selama di Manado pasti akan sangat besar. Apalagi lanjutnya, penyakit yang diderita ibunya sudah masuk pada kategori penyakit serius.

"Kita saja yang hanya menjaga beliau, tetap ada pengeluaran," kata Pardi.

Inisiatifnya di lima tahun lalu mendaftarkan dirinya dan ibunya ke BPJS Kesehatan, manfaatnya baru bisa dirasakan tahun 2023.

Pardi menjelaskan jika program yang dia ikuti merupakan BPJS Kesehatan yang didanai melalui anggaran pemerintah daerah.

"Suatu saat tetap akan berguna bagi kita. Yang namanya musibah dan kecelakaan tidak ada yang tau. Intinya kita hanya bisa berusaha menghindari dan memproteksi diri dengan BPJS kesehatan," tandasnya. (adv)