"Ini mereka pikir sampahnya dari kita, padahal dari (objek wisata) Tamendao itu," ujarnya.
Aswin menambahkan bahwa sampah milik pelabuhan sudah memiliki tempat tersendiri di dalam pelabuhan tersebut.
Sampah yang dihasilkan dari pelabuhan juga yang berbahan dasar kertas biasanya langsung dibakar.
"Biasanya yang dos begitu kadang langsung di bakar," lanjutnya.
Mereka pun berharap agar pemerintah Kota Gorontalo agar lebih peka terhadap sampah yang ada di Kota Gorontalo.
"Semoga pemerintah sadar kalau Gorontalo ini masih banyak sampah yang dibiarkan begitu saja tanpa ada tindakan," tutup mereka.(*)