Perang Rusia Ukraina

Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-467: Pasukan Zelensky Memulai Operasi Militer Berkala Besar

Penulis: Nina Yuniar
Editor: Ananda Putri Octaviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kedua kiri) saat mengunjungi Kota Bucha, barat laut Ibu Kota Ukraina, Kyiv. Kabar terbaru dalam perang Rusia vs Ukraina hari ke-467 pada Senin, 5 Juni 2023: Kementerian Pertahanan Rusai menyebut bahwa pasukan Zelensky telah memulai operasi militer besar-besaran.

TRIBUNGORONTALO.COM - Perang yang terjadi di antara pasukan militer Rusia dengan Ukraina hingga hari ini, Senin (5/6/2023) telah berlangsung selama 467 hari.

Kabar terbaru dalam perang adalah Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim Ukraina telah memulai operasi militer berskala besar.

Invasi ini dimulai Presiden Rusia Vladimir Putin sejak memerintahkan pasukan militernya untuk meluncurkan serangan berskala penuh ke Ukraina pada 24 Februari 2022.

Seiring dengan perjalanannya, Rusia mencaplok 4 wilayah Ukraina sekaligus yakni Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, dan Kherson.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-465: Ukraina Mulai Dilatih Gunakan Abrams, Tank Canggih AS

Konflik di antara negara bertetangga itu, sampai saat ini masih berlanjut dan belum tampak akan segera berakhir.

Kabar Terbaru Perang Rusia vs Ukraina

Dilansir TribunGorontalo.com dari The Guardian, berikut sederet kejadian yang perlu diketahui pada hari ke-467 perang Rusia vs Ukraina:

- Kemenhan Rusia mengklaim pada Senin bahwa Ukraina telah melancarkan serangan "besar" di wilayah Donetsk, lapor kantor berita negara Rusia Tass.

Menurut Kemenhan Rusia, Ukraina telah melancarkan serangan menggunakan 6 batalyon mekanis dan 2 batalyon tank, tetapi pasukan Rusia telah menggagalkannya.

Klaim Rusia tersebiut belum bisa dikonfirmasi, dan pihak Ukraina belum menanggapi.

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-464: Serangan Udara di Kyiv Tewaskan 3 Orang termasuk Anak-anak

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada Sabtu (3/6/2023), bahwa Ukraina siap untuk melancarkan serangan balasan yang sudah lama ditunggu-tunggu untuk merebut kembali wilayah yang diduduki Rusia.

“Kami sangat yakin bahwa kami akan berhasil.” kata Zelensky.

- Seorang gadis berusia 2 tahun ditemukan tewas di bawah reruntuhan sebuah rumah setelah serangan rudal yang menghantam beberapa bangunan di dekat Kota Dnipro, Ukraina tengah, kata Serhiy Lysak sang gubernur setempat.

Sebanyak 22 orang lainnya terluka, termasuk 5 anak.

Sejumlah 3 anak laki-laki yang masing-masing berusia 15, 11, dan 6 tahun, berada dalam perawatan intensif setelah penyerangan.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-463: AS Peringatkan Kyiv agar Tak Gunakan Senjatanya di Rusia

- Rusia melancarkan gelombang serangan udara ke Ukraina pada Minggu (4/6/2023) pagi waktu setempat, namun pejabat militer Kyiv mengatakan sistem pertahanan udara menangkis semua rudal dan pesawat tak berawak saat mendekati ibu kota.

Seluruh Ukraina berada di bawah peringatan serangan udara selama hampir tiga jam.

- Kemenhan Rusia mengatakan pasukannya telah menggunakan artileri untuk menghalau serangan lintas-perbatasan oleh penyabot Ukraina, lapor kantor berita Interfax.

Gubernur wilayah Belgorod Rusia mengatakan sebelumnya pada hari Minggu, bahwa pertempuran dengan "kelompok penyabot Ukraina" terjadi di Kota Novaya Tavolzhanka, dekat perbatasan Ukraina.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-462: Moskow Diserang Pesawat Tak Berawak, Putin Tuding Kyiv

- Seorang menteri Ukraina telah menyatakan ketidakpercayaannya setelah mengetahui bahwa hampir setengah dari tempat perlindungan bom Kyiv yang diperiksa selama audit awal telah ditutup atau tidak layak untuk digunakan.

Oleksandr Kamyshin, Menteri Industri Strategis Ukraina, mengatakan pada hari Minggu, bahwa dari 1.078 tempat penampungan yang diperiksa pada hari pertama, 359 tidak siap dan 122 lainnya terkunci, sementara 597 ditemukan bisa digunakan.

- Gubernur wilayah Belgorod Rusia, Vyacheslav Gladkov, mengatakan dia bersedia bertemu dengan kelompok pejuang Rusia pro-Ukraina yang menahan dua tentara Rusia.

Kelompok itu mengatakan sebelumnya bahwa mereka bersedia menyerahkan tentara itu sebagai imbalan untuk bertemu dengan gubernur.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-461: Belasan Rudal yang Targetkan Ibu Kota Kyiv Dijatuhkan

- Pasukan Ukraina telah menembaki area pasar di Kota Shebekino, dekat perbatasan Ukraina, menurut Gladkov.

Dia mengatakan tidak ada yang terluka namun serangan itu telah menyebabkan kebakaran di dekat pasar, area pribadi, dan depot biji-bijian.

- Kremlin mengatakan setiap pasokan rudal jarak jauh ke Ukraina oleh Prancis dan Jerman akan mengarah pada putaran lebih lanjut dari "ketegangan yang meningkat" dalam invasi.

Inggris pada bulan lalu menjadi negara pertama yang memasok Ukraina dengan rudal jelajah jarak jauh.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-447: Inggris Janjikan Kirim Lebih Banyak Rudal untuk Ukraina

- Zelensky mengatakan bahwa perang Rusia, yang sekarang memasuki bulan ke-16, telah menewaskan sedikitnya 500 anak Ukraina.

Tetapi, sebut Zelensky, tidak mungkin untuk menentukan jumlah pasti anak-anak yang menjadi korban, karena pertempuran terus berlanjut dan karena beberapa daerah berada di bawah pendudukan Rusia.

- Sejumlah 4 orang telah ditahan dalam penyelidikan kriminal atas kematian seorang wanita Kyiv di luar tempat perlindungan serangan udara yang terkunci, kata kantor kejaksaan daerah Kyiv.

Dikatakan satu orang, seorang penjaga keamanan yang gagal membuka kunci pintu, tetap ditahan, sementara tiga lainnya, termasuk seorang pejabat setempat, telah menjadi tahanan rumah.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-460: Tangkis Serangan di Kyiv, Pasukan Udara Dipuji Zelensky

- Sebanyak 5 drone ditembak jatuh dan 4 macet serta tidak mencapai target mereka di Dzhankoi di Krimea, menurut seorang pejabat Rusia.

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, tetapi jendela-jendela di beberapa rumah pecah, kata Sergei Aksyonov, kepala administrasi Krimea pro-Rusia.

(TribunGorontalo.com/Nina Yuniar)