AS Setujui Transfer Dana Rusia Sitaan ke Ukraina
Dilansir TribunGorontalo.com dari Al Jazeera, Jaksa Agung AS Merrick Garland telah mengesahkan transfer pertama dana yang disita dari oligarki Rusia untuk membantu Ukraina.
Dalam sebuah pernyataan pada Rabu (10/5/2023), Garland mengatakan uang yang disita dari oligarki Rusia Konstantin Malofeyev akan disalurkan ke Ukeraina, negara yang diserbu pasukan Rusia pada 24 Februari 2022.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-436: AS Bantah Terlibat dalam Serangan Drone di Istana Kremlin
“Meskipun ini merupakan transfer pertama Amerika Serikat dari dana Rusia yang hangus untuk pembangunan kembali Ukraina,” kata Garland, “itu tidak akan menjadi yang terakhir.”
Tahun lalu, Departemen Kehakiman AS menuduh Malofeyev melanggar sanksi yang dijatuhkan pada Rusia.
Jaksa mengatakan dia menyediakan pembiayaan bagi Rusia yang mempromosikan separatisme di Krimea, semenanjung yang dianeksasi Rusia dari Ukraina pada 2014.
Kala itu, Garland juga mengumumkan "penyitaan jutaan dolar dari rekening di lembaga keuangan AS yang dapat dilacak dari pelanggaran sanksi Malofeyev".
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-435: Kota Kherson Kembali Digempur, 21 Orang Tewas
Menyusul invasi skala penuh Rusia ke Ukraina pada tahun 2022, Garland mengumumkan gugus tugas baru, yang disebut KleptoCapture, yang secara khusus menargetkan oligarki Rusia yang berusaha menghindari banjir sanksi AS yang dijatuhkan terhadap entitas Rusia.
“Kami tidak akan meninggalkan kebutuhan bisnis yang terlewat dalam upaya kami untuk menyelidiki, menangkap, dan menuntut mereka yang tindakan kriminalnya memungkinkan pemerintah Rusia untuk melanjutkan perang yang tidak adil ini,” kata Garland saat itu.
Di antara aset yang disita oleh Washington adalah armada superyacht, termasuk kapal sepanjang 106 m (348 kaki) milik Suleiman Kerimov senilai lebih dari 300 juta dolar, yang telah berlabuh di Fiji.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-434: Cegah Diserang Balik, Rusia Gandakan Produksi Rudal
Sementara itu, Presiden AS Joe Biden meminta Kongres tahun lalu untuk mempermudah transfer aset oligarki yang disita ke Ukraina.
Pada bulan Desember, Kongres mengeluarkan undang-undang yang mengizinkan aset tertentu yang disita oleh Departemen Kehakiman disalurkan ke Ukraina melalui Departemen Luar Negeri AS.
Pada bulan April, Departemen Kehakiman meminta Kongres untuk memperluas aset yang dapat dikirim ke Ukraina, terutama dana yang disita karena melanggar kontrol ekspor.
Pada saat itu, Wakil Jaksa Agung Lisa Monaco mengatakan Washington "meninggalkan banyak uang di atas meja".
(TribunGorontalo.com/Nina Yuniar)