Feature

Cerita Pria Asal Luwuk-Sulteng, Rela Jadi Tukang Cuci Kendaraan di Gorontalo Asal Anak Kuliah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ari Pangestu Saputra Sondakh pria paruh baya biayai kuliah anaknya di Manado dari hasil cuci motor.

TRIBUNGORONTALO.COM, Limboto - Matahari baru saja terbit di ufuk timur. Jalanan masih sepi.

Tetapi tempat usaha bernama Varovira di Jl SPH Liputo Kayubulan Limboto, Kabupaten Gorontalo sudah buka.

Dari dalam ruangan, pria paruh baya tersenyum.

"Mau cuci motor?" tanya dia.

Ia adalah Ari Pangestu Saputra Sondakh. Pria kelahiran 1975 ini mulai mempersiapkan perlengkapan.

Selang beberapa menit kemudian, ia mulai menyalakan mesin dan air mulai keluar dari selang panjang.

Di sela-sela mencuci motor, pria akrab disapa Aco ini mulai memecah keheningan.

"Orang Sulteng?" ucapnya.

"Iya. Bapak tahu dari mana?" jawabku.

"Ini tertulis Saluan," kata dia.

Kami pun mulai berbincang menggunakan bahasa Saluan.

Aco mengungkapkan bahwa ia pernah bersekolah di SMA Negeri 1 Luwuk angkatan 1995.

Ibunya orang Pelita Kota Luwuk, sedangkan ayahnya orang Manado.

Ia sempat pindah ke Manado. Dan kini ia sudah 20 tahun menetap di Gorontalo.

Istrinya orang Tomohon dan keduanya memiliki tiga anak.

Halaman
12