Feature

Cerita Pria Asal Luwuk-Sulteng, Rela Jadi Tukang Cuci Kendaraan di Gorontalo Asal Anak Kuliah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ari Pangestu Saputra Sondakh pria paruh baya biayai kuliah anaknya di Manado dari hasil cuci motor.

Anak sulungnya sementara kuliah jurusan hukum di Universitas Manado (Unima) Sulawesi Utara (Sulut). 

Sementara anak kedua kelas I SMA dan terakhir baru masuk SMP.

Puluhan tahun tinggal di Gorontalo tak membuat Aco melupakan bahasa Saluan. 

Ia mengaku sudah tiga tahun tidak pulang ke Luwuk. Kedua orangtuanya masih hidup dan tinggal di Pelita.

Rasa kerinduannya harus ia tahan demi harus menghidupi ketiga anaknya.

Walaupun hanya lulusan SMA, ia tidak ingin bergantung pada orang lain.

Sembari menahan flu yang dideritanya, ia terus berbagi cerita.

Suatu ketika, ia mengalami demam tinggi namun harus bekerja.

"Kalu mba mongkalaja mosia na mongkan? (Kalau tidak kerja, bagaimana bisa makan?)" ujarnya.

Ia mengenang saat anaknya menunggak uang semester selama dua bulan.

Aco pun mengorbankan tabungannya agar anaknya bisa mengikuti perkuliahan.

Ia pun berpesan kepada anak perempuannya supaya tidak khawatir soal biaya.

"Pokoknya kamu tidak usah pikir biaya, biar papa yang urus. Tugasmu hanya kuliah," ungkap Aco menirukan perkataan kepada anak sulungnya tersebut.

Baginya, meskipun hanya buruh tetapi ia bertekad agar semua anaknya bisa sekolah sampai perguruan tinggi.

Tak dapat dipungkiri, biaya perkuliahan cukup tinggi. Apalagi saat ini anak tertuanya sudah tahap semester akhir.

"Sekarang ini tinggal kuatkan hati. Asalkan anak bisa sekolah," jelas dia.

Ia mengaku bersyukur ketiga anak perempuannya selalu berbakti kepada orangtua. 

Bagaimanapun ia tidak membatasi pergaulan anaknya. Ia hanya berpesan kepada mereka supaya ingat perjuangan orang tua mencari nafkah. (*)