Begini Strategi Tim SAR Gorontalo Cari Arya Husain yang Hanyut Dibawa Arus Sungai Bolango

Penulis: Herjianto Tangahu
Editor: Wawan Akuba
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

REMAJA HANYUT -- Dua perahu karet milik polisi dan tim SAR saat bergerak ke arah utara melakukan penyisiran korban, Rabu (20/8/2025). FOTO: Herjianto Tangahu/TribunGorontalo.com

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Upaya pencarian terhadap Arya Husain (14), remaja asal Desa Luwoo, Kecamatan Telaga Jaya, Kabupaten Gorontalo, yang hanyut di Sungai Bolango, kembali dilanjutkan, Rabu (20/8/2025).

Pantauan TribunGorontalo.com, sejak pagi dua unit perahu karet sudah bersiaga di sekitar aliran sungai. 

Satu unit ditempatkan di sekitar Jembatan Jodoh, lokasi terakhir korban terlihat, sementara perahu lainnya milik tim SAR dan kepolisian mulai bergerak menyisir ke arah selatan menuju Jembatan Potanga.

Baca juga: Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail dan Wakil Idah Syahidah Serahkan Bantuan ke 456 UMKM

Fokus penyisiran hari kedua ini berkisar antara Jembatan Jodoh hingga kawasan Jembatan Potanga yang berada lebih ke hilir.

Pukul 10.30 Wita, Pantauan TribunGorontalo.com, kedua perahu tersebut sudah mengarah lagi ke bagian utara dan belum menemukan korban

Belum dipastikan apakah penyisiran juga akan diperluas hingga ke muara sungai atau ke arah laut.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Gorontalo, Heriyanto, menjelaskan bahwa strategi pencarian kali ini dibagi dalam dua tim khusus atau Search and Rescue Unit (SRU).

“Hari ini kami melaksanakan pencarian korban dengan membagi 2 SRU,” ungkap Heriyanto.

Tim pertama menggunakan perahu karet untuk menyusuri sungai dari lokasi kejadian hingga sejauh 3 kilometer ke arah hilir, yang mencakup kawasan Jembatan Jodoh menuju Jembatan Potanga.

Sementara tim kedua bergerak manual dengan berjalan di sepanjang bantaran sungai, untuk memastikan tidak ada tanda-tanda keberadaan korban yang terlewat.

Baca juga: Gempa Bumi dengan SR 3.8 Menguncang Wilayah Minahasa, Indonesia BMKG: Kedalaman 160Km

“Sementara SRU 2 melakukan penyisiran secara manual menyusuri bantaran sungai,” tambahnya.

Selain perahu karet dari Kantor SAR, satu unit perahu karet milik Sat Brimob Polda Gorontalo juga dikerahkan untuk memperluas jangkauan pencarian.

Kepala Desa Luwoo, Ibrahim Rahman menuturkan bahwa Arya terakhir terlihat di sekitar Jembatan Jodoh, Kecamatan Tilango, pada Selasa (19/8/2025) sore.

Arya bersama sahabatnya, Fikri, awalnya hanya datang untuk mengecek ketinggian air sungai yang dilaporkan naik. 

Namun, Arya nekat turun ke sungai tanpa pakaian, sementara bajunya tertinggal di atas jembatan.

“Pakaiannya masih berada di atas jembatan,” ujar Ibrahim.

Upaya penyelamatan sempat dilakukan oleh Fikri yang berada di dekatnya. 

Ia berhasil menggenggam tangan Arya, tetapi arus deras tak memberi kesempatan.

“Ternyata tangannya Arya terlepas,” tutup Ibrahim. (*/Jian)