Salat witir adalah waktu yang tepat untuk berdoa dan merupakan waktu yang dekat dengan Allah SWT. 

Doa yang dipanjatkan setelah Salat Witir bisa dikabulkan oleh Allah SWT.

Orang yang melaksanakan salat Witir akan selalu merasa kuat menghadapi cobaan di dunia dan doanya akan selalu didengar oleh Allah SWT. 

Allah SWT akan selalu memberikan hidayah bagi umatnya yang menjalankan perintahnya dan mengerjakan apa yang disukainya.

Baca juga: Bolehkan Salat Witir Satu Rakaat di Bulan Ramadhan? Berikut Penjelasannya

Berikut tata cara dan niat salat Witir.

Bacaan latin: Ushalli sunnatal witri tsal marijutsa raka'mentin mustaqbilal qiblati ada'an lillahi ta'ala.

Artinya : “Saya niat salat tahajud dengan menghadap kiblat karena Allah Ta’ala,”

Pada dasarnya tata cara melaksanakan salat Witir sama dengan tata cara melaksanakan salat seperti biasa. Dimulai dari membaca niat, kemudian diakhiri dengan salam. 

Berikut detailnya:

Latin:

Allahumma innaa nas' aluka iimaan da'aimaan, wawan'aluka qalban khaasyi'an, wanas' aluka ilman naafi''an, wanas akat yaqiinan shaadiqon, wanasalulan shaalihan, wanas aluka diinan qayyiman, wanas aluka khair katsir, wanas apalahwa wal aafiyata, wanas aluka tasamamal aafiyati, wanas alal afiyati, anes lukal ghila a aninnaasi. Allahumm' tabbanaa taqabbal minna'a'a amenataa waqiyamana a ahhusy-syu' anaa watadhorru anaa wata abhadammim taquaraaa taqhiaraa ya ala allahu ya alaahu ala allahu yara a' arhamlar raahimiin. Wasalla alalaa khari khalamhi khari ^hi muhammadin wa alalih ahbihi ajm'iina, walhamdu lillaahi rabbil aalamiin.

Artinya:

“Ya Allah kami mohon kepada-Mu iman yang langgeng, hati yang taqwa, ilmu yang subur, akidah yang benar, agama yang soleh, agama yang lurus, kebaikan yang banyak. atas anugerah kesehatan, kami mohon kepada-Mu kecukupan untuk sesama manusia. Ya Allah, Tuhan kami dari kami: salat, puasa, ibadah, taqwa, rendah diri dan ibadah, serta menyempurnakan segala kekurangan kami. Ya Allah Yang Maha Esa Tuhan Yang Maha Pemurah atas segala yang peduli. Dan semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada makhluk terbaik-Nya, Nabi Muhammad SAW. Demikian pula keluarga dan para sahabatnya secara keseluruhan. Serta segala puji hanya milik Allah, Tuhan Semesta Alam. (*)