Capres 2024

Menparekraf Sandiaga Uno 'Digoyang' Kader Gerindra: Prabowo Angkat Suara

Editor: Lodie Tombeg
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sandiaga Uno dan Prabowo Subianto. Sandiaga Uno 'digoyang' kader Partai Gerindra setelah dirinya meraih dukungan maju calon presiden (capres) Partai Persatuan Pembangunan.

Jerry beranggapan, PPP telah melihat brand image atau pangsa pasar dari sosok Sandiaga Uno.

Satu di antaranya yakni Sandi merupakan sosok muda yang pernah ikut bertarung dalam Pilpres bersama Prabowo Subianto dan mendapatkan perolehan suara 45 persen pada 2029.

Baca juga: Survei ASI: Pemilih Lihat Rekam Jejak dan Usia, Peluang Puan Maharani, Sandiaga Uno dan AHY

"Jumlah suara Prabowo-Sandi 45 persen. Jadi Sandiaga diuntungkan dari pemilih milenial tercatat ada sekitar 40-45 persen dari total pemilih," kata dia.

Dari situ, Jerry menilai kalau PPP melihat Sandiaga Uno merupakan sosok yang memiliki peluang besar.

Tak hanya itu, status Sandi yang saat ini duduk sebagai menteri juga menjadi nilai lainnya bagi PPP untuk mengusung mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menjadi Capres.

"Alasannya dia punya pengalaman bertandem dengan Prabowo. Berangkat dari sanalah PPP berani mengusung figur milenial," ujar Jerry.

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI (Menparekraf) menyatakan dirinya saat ini masih merupakan kader Partai Gerindra, sehingga segala sesuatunya harus patuh pada arahan partai termasuk dari Prabowo Subianto yang merupakan ketua umum partai.

Tak hanya itu, Sandiaga juga menegaskan, jika memang nantinya ada partai yang ingin mendukungnya maju sebagai Calon Presiden maka hal tersebut akan ditindaklanjuti dengan meminta izin dari Prabowo Subianto.

"Saya akan terus berkomunikasi dengan beliau (Prabowo, red) kalau (sudah saatnya maju sebagai Capres), tapi kan belum saat nya politik," kata Sandi saat ditemui awak media di Gedung Nusantara I, Kompleks DPR/MPR RI, Kamis (8/9/2022) malam.

Kendati demikian, untuk saat ini mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu masih enggan berbicara lebih jauh soal pencapresan.

Sebab kata dia, tugasnya menjadi pembantu presiden dalam hal ini menteri, terhitung masih sekitar dua tahun lagi.

"Tugas-tugas ada di depan mata terutama berkaitan dengann masalah ekonomi yang dihadapi masyarakat," ucap dia.

Sandi hanya memastikan, komunikasi antara kader Gerindra dengan Prabowo Subianto sebagai Ketum memang selalu terjalin, termasuk dengan dirinya.

Terpenting kata Sandi, dia siap untuk ditugaskan dan diminta untuk kondisi apapun nantinya, termasuk dari internal Partai Gerindra.

"Pada saatnya kita harus siap. Tapi kan ini belum saatnya. Kita kan masih tugas di kementerian," ujarnya.

(*)