Capres 2024

Menparekraf Sandiaga Uno 'Digoyang' Kader Gerindra: Prabowo Angkat Suara

Editor: Lodie Tombeg
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sandiaga Uno dan Prabowo Subianto. Sandiaga Uno 'digoyang' kader Partai Gerindra setelah dirinya meraih dukungan maju calon presiden (capres) Partai Persatuan Pembangunan.

TRIBUNGORONTALO.COM, Jakarta - Sandiaga Uno 'digoyang' kader Partai Gerindra setelah dirinya meraih dukungan maju calon presiden (capres) Partai Persatuan Pembangunan.

Partai Gerindra telah mencalonkan Prabowo Subinto sebagai capres. Munculnya nama Sandiaga Uno sebagai capres berdarah Gorontalo dari PPP mendapatkan protes dari kader Gerindra.

Pengurus Gerindra mendesak supaya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mundur sebagai kader partai.

Desakan muncur dari kader Gerindra pun mengancam posisi Sandiaga Uno di kursi Menparekraf.

Baca juga: Menparekraf Sandiaga Uno Motivasi Santri Jawa Timur

Sandiaga Uno menduduki posisi menteri sebagai jatah dari Partai Gerindra setelah kader Gerindra yang juga mentan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo tersandung kasus korupsi.

'Jatah' Gerindra kemudian diisi oleh Sandiaga Uno meski di posisi Menparekraf.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Irfan Yusuf Hasyim membenarkan adanya desakan agar Menparekrak Sandiaga Uno mundur dari partai tersebut.

Hal itu berkaitan dengan manuver politik yang dilakukan Sandiaga Uno akhir-akhir ini.

"Ada seperti itu (desakan agar mundur), satu-dua. Tapi itu keputusan partai nanti," ujar Irfan di Kantor DPP Gerindra, Pasar Minggu, Jakarta, Sabtu (10/9/2022).

Meski begitu, saat disinggung soal Sandiaga Uno yang dideklarasikan sebagai capres oleh PPP, Irfan mengaku belum ada pembicaraan di internal Gerindra.

Oleh karenanya, Gerindra masih akan menunggu terlebih dulu soal kejelasan dari pencalonan itu.

Sandiaga Uno menyatakan, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menugaskan dirinya untuk fokus bekerja sebagai menteri.

Baca juga: Hasil Jajak Pendapat: Kandidat Capres Sandiaga Uno Kedua Terkuat setelah Jokowi

Hal ini ia sampaikan saat merespons sikap sejumlah elite Gerindra yang menilai ia semestinya mundur dari partai setelah manuver politiknya belakangan ini.

Sandiaga Uno mengatakan, sebagai kader Gerindra, ia pun kerap berdiskusi dengan Prabowo meski tidak selalu membicarakan masalah politik.

Menurut Sandiaga Uno, dinamika politik yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir mesti dibawa dalam bingkai persahabatan dan kebersamaan.

Wakil ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno pun mengaku ia kini 100 persen bekerja di bawah arahan Presiden Joko Widodo untuk membangkitkan ekonomi.

Sandiaga Uno sebelumnya pernah mengaku siap untuk maju sebagai calon presiden bila didukung oleh partai politik.

Pernyataan Sandiaga ini pun mendapat sindiran keras dari Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani yang menegaskan bahwa Gerindra telah bulat mendukung Prabowo sebagai capres.

Ia menyebutkan, pencapaian Gerindra saat ini sebagai partai politik (parpol) terbesar kedua merupakan berkat kerja keras ketua umumnya, Prabowo Subianto.

Oleh karena itu, ia menegaskan, seluruh kader Partai Gerindra satu suara mendukung Prabowo sebagai capres dalam kontestasi elektoral 2024.

Baca juga: Bursa Capres Memanas! Sandiaga Uno Nyatakan Siap Maju Pilpres 2024

Tanpa menyebut nama, Muzani juga menyindir kadernya yang tak berkontribusi tapi ingin maju sebagai capres.

Airlangga-Sandiaga Uno Berpeluang Duet Pilpres

PPP lirik Sandiaga Uno maju capres 2024. Peluang duet Airlangga Hartarto dan Sandiaga Uno semakin terbuka. Airlangga adalah Ketua Umum Partai Golkar, anggota Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

PPP dan Partai Amanat Nasional (PAN) serta Golkar membentuk koalisi. Golkar kukuh mengusung Airlangga Hartarto. Sandiaga Uno berpeluang masuk radar KIB setelah kader PPP daerah mulai melirik.

Pengamat politik Jerry Massie turut menyoroti adanya isu jika PPP mulai melirik Sandiaga Uno alias Sandiaga Uno sebagai capres pada Pemilu 2024.

Jerry mengatakan, kabar PPP yang ingin menjadikan Sandiaga Uno sebagai capres merupakan suatu keberanian yang diketahui memiliki risiko.

Karena PPP merupakan bagian dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang di dalamnya ada Golkar dan PAN.

Di mana dalam KIB itu santer dikabarkan kalau sosok yang akan diusung nantinya sebagai Capres yakni Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto atau Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

"Saya pikir ini bagian dari keberanian mengambil risiko, maka ada kemungkinan koalisi KIB pecah jika mereka mengusung Airlangga atau Ganjar pada Pilpres," kata Jerry dalam keterangannya kepada awak media, Jumat (9/9/2022).

Kendati demikian, sinyal PPP yang akan mengusung Sandiaga Uno sebagai Capres merupakan langkah yang tidak salah.

Jerry beranggapan, PPP telah melihat brand image atau pangsa pasar dari sosok Sandiaga Uno.

Satu di antaranya yakni Sandi merupakan sosok muda yang pernah ikut bertarung dalam Pilpres bersama Prabowo Subianto dan mendapatkan perolehan suara 45 persen pada 2029.

Baca juga: Survei ASI: Pemilih Lihat Rekam Jejak dan Usia, Peluang Puan Maharani, Sandiaga Uno dan AHY

"Jumlah suara Prabowo-Sandi 45 persen. Jadi Sandiaga diuntungkan dari pemilih milenial tercatat ada sekitar 40-45 persen dari total pemilih," kata dia.

Dari situ, Jerry menilai kalau PPP melihat Sandiaga Uno merupakan sosok yang memiliki peluang besar.

Tak hanya itu, status Sandi yang saat ini duduk sebagai menteri juga menjadi nilai lainnya bagi PPP untuk mengusung mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menjadi Capres.

"Alasannya dia punya pengalaman bertandem dengan Prabowo. Berangkat dari sanalah PPP berani mengusung figur milenial," ujar Jerry.

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI (Menparekraf) menyatakan dirinya saat ini masih merupakan kader Partai Gerindra, sehingga segala sesuatunya harus patuh pada arahan partai termasuk dari Prabowo Subianto yang merupakan ketua umum partai.

Tak hanya itu, Sandiaga juga menegaskan, jika memang nantinya ada partai yang ingin mendukungnya maju sebagai Calon Presiden maka hal tersebut akan ditindaklanjuti dengan meminta izin dari Prabowo Subianto.

"Saya akan terus berkomunikasi dengan beliau (Prabowo, red) kalau (sudah saatnya maju sebagai Capres), tapi kan belum saat nya politik," kata Sandi saat ditemui awak media di Gedung Nusantara I, Kompleks DPR/MPR RI, Kamis (8/9/2022) malam.

Kendati demikian, untuk saat ini mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu masih enggan berbicara lebih jauh soal pencapresan.

Sebab kata dia, tugasnya menjadi pembantu presiden dalam hal ini menteri, terhitung masih sekitar dua tahun lagi.

"Tugas-tugas ada di depan mata terutama berkaitan dengann masalah ekonomi yang dihadapi masyarakat," ucap dia.

Sandi hanya memastikan, komunikasi antara kader Gerindra dengan Prabowo Subianto sebagai Ketum memang selalu terjalin, termasuk dengan dirinya.

Terpenting kata Sandi, dia siap untuk ditugaskan dan diminta untuk kondisi apapun nantinya, termasuk dari internal Partai Gerindra.

"Pada saatnya kita harus siap. Tapi kan ini belum saatnya. Kita kan masih tugas di kementerian," ujarnya.

(*)