TRIBUNGORONTALO.COM, Jakarta - Selangkah lagi Ketua DPR RI Puan Maharani ditetapkan sebagai calon presiden (capres) dari PDIP.
Arus desakan agar PDIP segera mengumumkan Puan Maharani sebagai capres pun terus menggema. Tak hanya dari internal partai, relawan Puan Maharani mulai menjamur di berbagai daerah.
Puan Maharani adalah sosok capres yang sangat kuat. Kekuatan Puan Maharani bisa ditangkap dari kualitas kepemimpinan yang ditunjukkan Ketua DPR RI itu selama ini.
Demikian pendapat politisi senior PDIP Hendrawan Supratikno dalam diskusi politik Indonesia Point bertajuk "Menakar Kekuatan Capres 2024 Puan Maharani" di Jakarta, Jumat (12/8/2022).
"Saya menilainya beliau (Puan Maharani) Capres paling kuat karena kepemimpinannya," kata Hendrawan.
Baca juga: Senada Puan Maharani, Politisi PDIP Ajak Dukung Polri Usut Kasus Brigadir J
Secara pribadi Hendrawan memiliki kesan tersendiri tentang sosok Puan Maharani.
Hendrawan mengaku pernah dipercaya duduk pada satu komisi yaitu Komisi VI DPR RI pada 2009-2014 dan bersama di DPP PDI Perjuangan satu periode.
Apalagi ditambah saat ini Puan Maharani dipercaya menjadi Ketua DPR RI.
"Saya punya pengalaman intensif sama-sama di Komisi VI, pernah sama-sama di DPP PDI Perjuangan, kita pantau juga saat beliau Menko PMK dan saat ini sebagai Ketua DPR RI," ungkap Hendrawan.
Hendrawan memaparkan tiga kualitas penting kepemimpinan yang diperlihatkan Puan Maharani selama ini.
Yaitu kemampuan mendengarkan masukan orang lain (ability to listen), berorientasi solusi (solution oriented), dan punya kemampuan teknokratis.
"Jadi ini adalah kualitas lengkap karena kalau ibarat film, beliau bisa jadi sutradara, penulis naskah juga, sekaligus aktornya," ucap Hendrawan.
Baca juga: Sekjen PDIP: Puan Maharani, Ganjar hingga Risma Layak Capres
Puan Maharani sebagai sosok yang bersedia mendengar masukan orang lain menurut Hendrawan jangan dianggap sepele lantaran tidak semua orang yang memiliki posisi tinggi mendengarkan masukan orang lain.
Apalagi, rata-rata orang yang punya posisi tinggi cenderung hanya mau didengarkan.
"Dulu itu beliau selalu tanya menurut kamu bagaimana? Kalau ambil keputusan ini dampaknya bagaimana? Jadi mau mendengarkan orang dan di situ kita tahu kualitas kepemimpinan demokratis yang Mbak Puan tunjukkan. Itu saya terkesan," ucapnya.