Warga Gorontalo Disekap

Agus Hilimi Korban Sindikat Kamboja Segera Pulang ke Gorontalo, Tiket Pesawat Sudah Dibeli

Agus Hilimi, seorang warga Desa Tolotio, korban dugaan penyekapan oleh sindikat scammer di Kamboja, akan segera pulang ke Tanah Air.

Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Fadri Kidjab
Kolase TribunGorontalo.com/Ist
WARGA DISEKAP -- Kolase foto Agus Hilimi. Warga Desa Tolotio itu mengaku disekap di Kamboja. Kini Agus dikabarkan berhasil melarikan diri dan segera pulang ke Indonesia. 

Saat ini Agus tinggal bersama ibunya karena ayahnya sudah meninggal. 

Semua saudaranya sudah menikah, dan hanya ia yang belum.

Kronologi Dugaan Penyekapan

WARGA DISEKAP -- Kolase foto tiket pesawat dan Agus Hilmi. Warga Desa Tolotio, Kabupaten Gorontalo, dikabarkan berhasil kabur usai diduga disekap oleh perusahaan sindikat scammer di Kamboja.
WARGA DISEKAP -- Kolase foto tiket pesawat dan Agus Hilmi. Warga Desa Tolotio, Kabupaten Gorontalo, dikabarkan berhasil kabur usai diduga disekap oleh perusahaan sindikat scammer di Kamboja. (Kolase TribunGorontalo.com/Ist)

Peristiwa ini terungkap ketika Agus Hilimi mengaku disekap dan dimintai tebusan puluhan juta rupiah.

Melalui panggilan video pada Selasa (26/8/2025), Agus menceritakan awal mula ia terjebak sindikat perdagangan manusia.

Pada 7 Agustus 2025, Agus dibujuk temannya, Eby, untuk bekerja di Thailand dengan gaji Rp9 juta per bulan.

Namun, ia justru dibawa ke Kamboja dan dipaksa bekerja sebagai penipu online. Jika gagal mencapai target, ia dikenai denda sebesar 100 dolar AS (sekitar Rp1,6 juta).

"Saya tidak bisa komputer, jadi tidak tahu harus bagaimana. Saya tidak mau kerja menipu orang," tutur Agus lirih.

Ia juga diancam akan dijual ke perusahaan lain jika menolak. Gaji yang dijanjikan pun fiktif, sementara pihak perusahaan menuntut tebusan puluhan juta jika Agus ingin pulang.

"Saya sudah tidak tahan. Saya mohon pemerintah Indonesia bisa memulangkan saya," kata Agus dalam tangisannya.

Keluarga Agus di Gorontalo, termasuk sang ibu, Hadija B Tuli, mengaku telah melaporkan kasus ini ke Polda Gorontalo. 

Namun saat dikonfirmasi, Kepolisian Daerah (Polda) Gorontalo menyatakan belum menerima laporan resmi terkait dugaan penyekapan Agus Hilimi.

"Sampai dengan hari ini, belum ada laporan," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Gorontalo, Kombes Pol Desmont Harjendro, kepada wartawan, Rabu (27/8/2025).

Desmont menegaskan bahwa kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) adalah salah satu prioritas utama kepolisian.

"Segala bentuk kejahatan TPPO menjadi salah satu prioritas penanganan polisi. Kami terbuka untuk menerima laporan dari korban," ujarnya.

Desmont menambahkan, pihaknya belum bisa memberikan keterangan lebih rinci karena penanganan kasus ini melibatkan banyak pihak, mulai dari Pos Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P4MI) Gorontalo hingga Dinas Ketenagakerjaan.

 

(TribunGorontalo.com/Tim Redaksi)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved