Terungkap Alasan Olly Dondokambey Dicopot dari Jabatan Ketua DPD PDIP Sulut

TRIBUNGORONTALO.COM, Jakarta – Olly Dondokambey, dicopot dari jabatannya sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI-P Sulawesi Utara. 

Melansir pemberitaan Kompas.com, kebijakan ini merupakan bagian dari konsolidasi internal partai untuk melarang rangkap jabatan antara pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dan DPD.

Sebagaimana diketahui, Olly Dondokambey tengah menjabat Bendahara Umum PDI Perjuangan (PDI-P).

Selain Olly Dondokambey, sejumlah nama lain yang dicopot dari posisi ketua DPD karena rangkap jabatan adalah Said Abdullah (sebelumnya Ketua DPD Jawa Timur) dan MY Esti Wijayanti (sebelumnya Ketua DPD Bengkulu).

Ketua DPP PDI-P, Komarudin Watubun, menegaskan bahwa kebijakan ini sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Kongres VI PDI-P. 

"Itu konsolidasi biasa saja, jadi jangan diputar-putar," ujar Komarudin kepada Kompas.com, pada Sabtu (23/8/2025).

Komarudin menjelaskan, aturan tersebut berlaku untuk seluruh kader PDI-P tanpa terkecuali. Tujuannya adalah agar para pengurus DPP dapat fokus pada konsolidasi organisasi di tingkat nasional, mulai dari pembentukan DPD, DPC, hingga ranting di seluruh Indonesia.

Pencopotan ini juga berlaku untuk Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul yang dicopot dari posisi Ketua DPD Jawa Tengah karena menjabat sebagai Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Legislatif DPP PDI-P.

Lantas, siapa Olly Dondokambey?

Profil Olly Dondokambey

Olly Dondokambey adalah sosok politisi senior yang lahir di Manado, Sulawesi Utara, pada 18 November 1961. 

Di usianya yang ke-63 tahun, ia dikenal sebagai figur penting dalam dunia politik Indonesia, khususnya sebagai Bendahara Umum PDI Perjuangan. 

Di balik karier politiknya yang cemerlang, Olly telah membina keluarga bersama istrinya, Rita Tumuntuan, dan dikaruniai dua orang anak.

Jejak Pendidikan dan Karier Awal

Olly menyelesaikan pendidikan menengahnya di SMA Negeri Manado pada 1979. 

Ia kemudian melanjutkan studi D3 di Akademi Akuntansi Jayabaya, dan meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Tri Dharma Widya, Jakarta.