Berita Viral
Sosok Bripka Joko, Polisi Nyambi Jadi Tukang Gali Kubur untuk Warga Kurang Mampu
Di balik seragam polisi yang gagah, tersimpan kisah inspiratif dari Bripka Joko Hadi Aprianto.
Ia bahkan mewakafkan tanah warisan dari sang ayah untuk dijadikan pemakaman warga. Untuk keluarga yang kurang mampu, jasa penggalian kubur diberikan secara gratis.
"Kalau untuk warga tidak mampu, pasti saya gratiskan. Tapi saya tetap harus membayar orang-orang yang membantu saya menggali, bahkan jika harus menggunakan uang pribadi," jelasnya.
Untuk biaya operasional, ia hanya menerima sumbangan sukarela dari warga mampu, yang jumlahnya bervariasi dari Rp300.000 hingga Rp1 juta. Sementara itu, untuk warga yang kurang mampu, jasanya murni gratis.
Baca juga: Profil Ipda Irvan Riadi Wuata, Komandan Upacara HUT ke-80 RI di Kabupaten Bone Bolango Gorontalo
Tolak penghargaan
Besarnya pengabdian Bripka Joko terlihat dari keputusannya yang mengejutkan.
Bripka Joko ternyata pernah menolak berbagai penghargaan dan kesempatan sekolah perwira gratis dari Kapolri.
Alasannya, ia lebih memilih mendapatkan tanah wakaf untuk dijadikan lahan pemakaman baru bagi warga.
"Kalau saya mau berpikir untuk diri sendiri, saya bisa ambil kesempatan sekolah perwira gratis. Tapi ini soal kebutuhan warga. Kasihan mereka kalau lahan makin sempit," ujarnya.
Bagi Bripka Joko, menjadi polisi tidak hanya sebatas penegak hukum, tetapi juga pahlawan bagi masyarakat yang sedang berduka.
Dengan ketulusan dan pengorbanannya, ia membuktikan bahwa dedikasi seorang polisi bisa melampaui tugas utamanya, menjadi sosok yang tak hanya mengabdi pada negara, tetapi juga pada kemanusiaan.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kisah Bripka Joko Hadi: Polisi yang Kerja Sampingan sebagai Penggali Kubur Gratis
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.