Perjuangan Calon Paskibraka Gorontalo, Ditempa Fisik dan Mental di Lapangan Latihan

TRIBUNGORONTALO.COM, Limboto – Sebanyak 26 calon anggota Paskibraka Kabupaten Gorontalo menjalani latihan intensif di Lapangan Sport Center Limboto. 

Di bawah terik matahari yang menyengat, mereka berbaris dengan langkah tegap dan seragam, bersiap untuk upacara HUT ke-80 RI pada 17 Agustus 2025.

Mengenakan seragam latihan berwarna biru dongker dengan lis merah dan topi merah berlogo daerah, setiap gerakan mereka diawasi ketat. 

Gerakan kaki yang melambung tinggi dan ayunan tangan yang lurus menjadi penentu utama dalam seleksi penempatan pasukan. 

Di lapangan, para pelatih dari TNI, Polri, dan Purna Paskibraka terus memberi instruksi, mengoreksi, dan memantau formasi.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Gorontalo, Burhan Ismail, menjelaskan bahwa seluruh peserta masih dalam tahap seleksi. 

"Mereka dilatih untuk ditempatkan di pasukan 8 dan 17, serta dipilih siapa yang akan menjadi pemimpin pasukan 17 dan pembawa baki," ujarnya kepada TribunGorontalo.com pada Selasa (5/8/2025).

Menurut Burhan, penempatan posisi ini belum final. Penilaian akan terus dilakukan hingga latihan gabungan bersama pasukan 45 dilaksanakan. 

Baca juga: Pria Berpenampilan Feminim saat Perayaan HUT RI di Gorontalo Akan Dibawa ke Barak Militer

"Setelah gabung dengan pasukan 45, barulah final siapa yang akan menjadi pembawa baki maupun komandan pasukan. Setelah itu, tinggal pemantapan formasi hingga hari H," tegasnya.

Peserta menunjukkan kekompakan dan kedisiplinan yang tinggi. Selain latihan baris-berbaris, mereka juga dilatih menyusuri rute parade di luar lapangan.

Pemusatan latihan ini telah dimulai sejak 1 Agustus dan akan berakhir pada 15 Agustus. Selama masa ini, para peserta diinapkan di Wisma Atlet yang berada di kompleks Sport Center Limboto. 

Semua kebutuhan peserta, termasuk pemeriksaan kesehatan rutin setiap malam oleh tim medis dari Dinas Kesehatan, ditanggung oleh pemerintah daerah.

"Selama seminggu pertama ini mereka tidak bisa dikunjungi keluarga agar bisa fokus. Baru hari Sabtu sore nanti orang tua bisa datang melihat perkembangan anak-anaknya," kata Burhan. 

Ia juga menambahkan bahwa meskipun ada keluhan kesehatan ringan, semuanya telah ditangani tim medis.

Meskipun posisi pembawa baki masih menjadi misteri, para peserta terus berjuang dengan semangat tinggi demi menjadi bagian dari sejarah peringatan kemerdekaan di Kabupaten Gorontalo tahun ini.