PEMPROV GORONTALO
Minim Tenaga Ahli, SDM Persandian Jadi Sorotan di Forum Keamanan Informasi Gorontalo
Persoalan kurangnya tenaga ahli di bidang Persandian dan Keamanan Informasi kembali mencuat dalam Forum Persandian dan Keamanan Informasi
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo — Persoalan kurangnya tenaga ahli di bidang Persandian dan Keamanan Informasi kembali mencuat dalam Forum Persandian dan Keamanan Informasi Provinsi Gorontalo 2025 yang berlangsung di Manna Hall pada Kamis (31/7/2025).
Hampir semua kabupaten/kota di Gorontalo menghadapi kondisi serupa: hanya memiliki satu atau dua orang pegawai yang menangani urusan persandian.
Ironisnya, sebagian besar dari mereka belum dibekali keahlian teknis yang sesuai dengan standar kompetensi di bidang ini.
Baca juga: Gara-gara tak Lulus PPPK, Guru Honorer Segel Sekolah hingga Siswa Belajar di Teras
Danang Jaya selaku Direktur Keamanan Siber dan Sandi Pemerintah Daerah, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), turut hadir sebagai salah satu narasumber dalam forum tersebut.
Ia menilai lemahnya SDM menjadi akar masalah utama di banyak daerah, termasuk Gorontalo.
“Sumber masalahnya SDM. Apapun canggihnya sebuah sistem, kalau SDM nya tidak bisa, ya percuma,” ujar Danang di hadapan para peserta forum.
Untuk membantu mengatasi persoalan tersebut, BSSN telah menyiapkan berbagai program pelatihan.
Menurut Danang, pilihan pelatihannya beragam, mulai dari yang tersertifikasi hingga non sertifikasi, bahkan bisa diakses secara daring maupun langsung di tempat.
Tak hanya itu, BSSN membuka peluang kerja sama dengan pemerintah daerah yang serius ingin meningkatkan kualitas SDM mereka di bidang persandian.
Melalui skema ini, BSSN dapat mengirim pengajarnya langsung ke daerah asal peserta, sementara biaya penyelenggaraan ditanggung instansi pengusul.
“Ini yang beberapa sudah mulai berjalan, kerjasama melalui perjanjiian dengan pembiayaan instansi pengusul. Kami dari BSSN, di Pusbang BSSN dan beberapa pengajar juga dari tempat kami, menerima undangan untuk melakukan kegiatan pelatihan di daerah, melibatkan BPSDM,” kata Danang.
Lebih lanjut, Danang menyarankan agar pemerintah daerah mengoptimalkan peran Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) di wilayahnya sebagai penyelenggara pelatihan.
Dengan begitu, peserta pelatihan dapat melibatkan pegawai dari kabupaten/kota lain maupun Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait yang menangani bidang serupa.
Forum tersebut diikuti oleh para perwakilan Dinas Kominfo, Inspektorat, pengelola data center kabupaten/kota, pengelola persandian, hingga Tim Pelaksana Sistem Manajemen Keamanan Informasi tingkat Provinsi Gorontalo.
Kehadiran mereka diharapkan mampu membuka jalan agar ke depan Gorontalo punya SDM Persandian yang lebih siap menghadapi ancaman siber.
(*)
Gubernur Gorontalo Sisihkan Bantuan untuk Renovasi Masjid Nurul Iman |
![]() |
---|
Dana Transfer APBD Gorontalo 2026 Dipangkas, Infrastruktur dan Perikanan Terancam |
![]() |
---|
Gubernur Gorontalo Perkenalkan Program 'Taksi Nelayan,' Solusi Kesejahteraan Warga Pesisir |
![]() |
---|
Target Gubernur Gusnar Ismail di 2026, Setiap OPD Harus Bikin Event Level Nasional |
![]() |
---|
Sekolah Rakyat Pertama di Gorontalo Buka Akhir September, Harapan Baru Anak Putus Sekolah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.