Universitas Negeri Gorontalo

Rektor UNG  Eduart Wolok Dorong Transformasi Pendidikan pada Forum Pendidikan Jepang - Indonesia

Rektor Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Eduart Wolok mendorong penguatan transformasi pendidikan Jepang dan Indonesia.

|
Penulis: Jefry Potabuga | Editor: Aldi Ponge
TANGKAPAN LAYAR YOUTUBE UNHAS TV
UNG - Rektor Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Eduart Wolok hadir pada kegiatan penyelenggaraan Joint Working Group (JWG) ke-6 antara Jepang dan Indonesia, Senin (14/7/2025). TANGKAPAN LAYAR YOUTUBE UNHAS TV 

TRIBUNGORONTALO.COM -Rektor Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Eduart Wolok mendorong penguatan transformasi pendidikan Jepang dan Indonesia.

Hal ini diungkapkan saat menghadiri  Joint Working Group (JWG) ke-6 antara Jepang dan Indonesia di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar

Forum itu mempertemukan puluhan rektor dari berbagai perguruan tinggi ternama di kedua negara.

Kegiatan itu akan berlangsung di Hotel Unhas and Convention Center, Kampus Unhas Tamalanrea pada 10-12 Juli 2025

Ketua MRPTNI yang juga Rektor UNG, Prof Dr Ir Eduart Wolok ST MT menjelaskan bahwa forum JWG ke-6 ini merupakan bentuk nyata implementasi program strategis peningkatan kapasitas dan kapabilitas perguruan tinggi Indonesia.

Bahkan dalam tiga hari ke depan, setiap kampus dapat mengimplementasikan banyak program dari kerja sama tersebut.

Rektor Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Eduart Wolok fff
UNG - Rektor Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Eduart Wolok hadir pada kegiatan penyelenggaraan Joint Working Group (JWG) ke-6 antara Jepang dan Indonesia, Senin (14/7/2025).

"Baik dari sisi penguatan organisasi perguruan tinggi maupun pengembangan mahasiswa," ungkapnya.

Eduart menyoroti pentingnya pertukaran pelajar dan kolaborasi riset antara kedua negara. 

Menurutnya, jumlah mahasiswa Indonesia yang menempuh pendidikan di Jepang terus meningkat.

Begitu pula mahasiswa Jepang yang melanjutkan studi di Indonesia.

Sehingga kolaborasi positif ini perlu untuk ditingkatkan dalam bentuk kerja sama riset yang lebih spesifik.

“Terutama dalam menjawab isu-isu strategis global yang melibatkan kepentingan kedua negara," ujarnya.

Ia juga menegaskan kemitraan yang dibangun ini bukan hanya sebuah simbolis tapi juga memberikan dampak langsung pada peningkatan mutu pendidikan.

"Kemitraan ini sebaiknya tidak hanya simbolis, tapi juga mampu memberikan dampak langsung pada peningkatan mutu pendidikan," tegasnya.

Dalam konteks isu strategis, Prof Eduart menjelaskan bahwa terdapat perhatian khusus pada bidang ilmu kelautan (marine science), penguatan riset, dan pengembangan studi doktoral di Indonesia.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved