PEMPROV GORONTALO
DKP Gorontalo Genjot Sektor Maritim dan Pertanian Terpadu Lewat Dua Program Unggulan
Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Gorontalo mengambil langkah maju untuk mendukung visi besar Gubernur dan Wakil Gubernur dalam sektor Agro
Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Gorontalo mengambil langkah maju untuk mendukung visi besar Gubernur dan Wakil Gubernur dalam sektor Agro Maritim.
Kepala DKP Gorontalo, Sila Nurainsyah Botutihe, hari Kamis (10/7/2025) ini kepada TribunGorontalo.com menegaskan, DKP tak lagi mengandalkan bantuan konvensional, tapi fokus pada pemberdayaan berbasis koperasi dan penguatan budidaya.
Dua program utama yang digagas adalah Taksi Nelayan dan Budidaya Rumput Laut.
Taksi Nelayan: Melaut Bareng, Untung Berlipat
Program "Taksi Nelayan" digagas untuk merevolusi pengelolaan perikanan tangkap. Berbeda dengan skema hibah kapal individu sebelumnya, kini kapal hanya akan diberikan kepada kelompok nelayan yang tergabung dalam koperasi.
Sila menjelaskan, pendekatan ini jauh lebih efektif karena koperasi akan berfungsi sebagai sistem kontrol dan manajemen usaha yang berkelanjutan.
“Semua nelayan yang mampu mengoperasionalkan bisa mengelola tapi harus masuk koperasi,” tegas Sila.
Harapannya, pendapatan nelayan akan meningkat secara konsisten. Pembagian keuntungan tidak hanya untuk nelayan, tetapi juga akan dialokasikan untuk penambahan unit kapal, demi keberlanjutan usaha.
DKP bahkan memperhitungkan bahwa delapan kapal yang dikelola secara profesional bisa menghasilkan satu kapal tambahan dari akumulasi keuntungan.
Program ini juga memperhitungkan faktor alam. DKP menyadari adanya masa paceklik atau cuaca ekstrem yang membuat nelayan tidak bisa melaut, sehingga mereka tidak lagi "melulu" dianggap melaut sepanjang tahun.
Rumput Laut: Fokus Satu Komoditas, Panen Maksimal
Di sektor budidaya, DKP Gorontalo memilih rumput laut sebagai tulang punggung Agro Maritim.
Keputusan ini didasarkan pada potensi besar Gorontalo, dengan lebih dari 14.000 hektare wilayah laut potensial, di mana sekitar 4.000 hektare di antaranya cocok untuk budidaya rumput laut.
Potensi ini tersebar di Kabupaten Bone Bolango, Pohuwato, Boalemo, dan Gorontalo Utara.
“Kenapa fokus di rumput laut? Karena kita punya potensi yang besar,” kata Sila.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.