PPDB 2025 Gorontalo
2 Ribu Calon Siswa Berebut Kursi di SMKN 1 Gorontalo pada PPDB 2025, Rupanya Hanya 684 yang Lolos
Pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2025, sekolah kejuruan favorit ini diserbu hampir 2.000 pendaftar dari berbagai SMP di Gorontalo.
Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo — SMK Negeri 1 Gorontalo kembali menjadi primadona.
Pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2025, sekolah kejuruan favorit ini diserbu hampir 2.000 pendaftar dari berbagai SMP di Gorontalo.
Namun hanya 684 siswa-siswi yang berhasil mengamankan kursi.
Angka pendaftar yang melonjak ini menciptakan pemandangan padat di aula sekolah.
Sejak beberapa hari terakhir, orang tua dan siswa memadati lokasi untuk menjalani proses verifikasi berkas setelah dinyatakan lulus secara daring.
“Kalau sesuai kuota yang diberikan di sekolah kita itu 684 siswa,” ungkap Hirahki Mubarak, Pelaksana Harian (Plh) Kepala SMK Negeri 1 Gorontalo, saat ditemui Tribun Gorontalo.
Tak hanya karena statusnya sebagai sekolah unggulan, daya tarik SMKN 1 Gorontalo juga terletak pada pilihan jurusannya.
Terdapat 10 kompetensi keahlian, dengan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) dan Bisnis Retail menjadi dua yang paling diburu.
“Banyak siswa datang dengan harapan besar. Mereka ingin masuk jurusan tertentu, tapi kuotanya terbatas,” ujar Hirahki.
Kondisi itu memperlihatkan bahwa motivasi siswa tak lagi semata karena jarak atau nilai, tetapi juga karena ketertarikan mendalam terhadap bidang keahlian tertentu.
Fenomena ini ia sebut sebagai "cinta jurusan".
Tahun ini, SMKN 1 Gorontalo juga mulai menerapkan sistem zonasi yang sebelumnya hanya berlaku di jenjang SMP dan SMA.
Meski baru sekitar 15 persen kuota yang dialokasikan untuk jalur ini, dampaknya sudah terasa.
Zonasi memungkinkan siswa dengan tempat tinggal terdekat lebih berpeluang diterima.
Selain zonasi, dua jalur lain yang dibuka adalah afirmasi, untuk siswa kurang mampu atau berkebutuhan khusus, dan prestasi, untuk siswa dengan rekam jejak akademik atau non-akademik yang unggul.
“Alhamdulillah sampai hari ini tidak ada komplain dari masyarakat. Semuanya berjalan lancar,” kata Hirahki.
Lina, salah satu orang tua siswa dari SMP Negeri 4 Kota Gorontalo, mengaku puas dengan proses PPDB tahun ini.
Putranya lulus di jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) melalui jalur zonasi.
“Tidak ada masalah, anak saya juga lulus dari online. Alhamdulillah diterima di jurusan yang dia mau,” ucapnya.
Kendati sejauh ini belum ada polemik besar, pihak sekolah tetap mewaspadai potensi keluhan terutama terkait penempatan jurusan.
Sebab, banyak siswa yang datang bukan hanya karena lokasi, tapi juga karena harapan masa depan.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.