Bacaan Doa

Bacaan Doa Tahun Baru Islam 1 Muharram 2025, Lengkap Penjelasan Ulama

Simak bacaan doa tahun baru islam atau 1 Muharram 1447 Hijriah. Hari ini istimewa karena bertepatan dengan hari Jumat (27/6/2025).

Editor: Fadri Kidjab
Generate by AI
DOA TAHUN BARU - Ilustrasi seorang muslim berdoa usai menunaikan ibadah shalat hasil olah kecerdasan buatan Meta AI, Selasa (11/2/2025). Simak penjelasan ulama tentang doa tahun baru islam. (Generate by AI) 

TRIBUNGORONTALO.COM – Simak bacaan doa tahun baru islam atau 1 Muharram 1447 Hijriah.

Hari ini istimewa karena bertepatan dengan hari Jumat 'raja dari hari-hari'.

Meskipun tidak ada dalil secara khusus tentang doa awal tahun baru Islam, namun tak ada salahnya jika siapa pun berdoa.

Sebab semua doa berkaitan perkara baik tidak dilarang.

Sebagaimana kata Buya Yahya, jenis-jenis doa yang dipanjatkan kepada Allah dapat disesuaikan dengan hajat atau keinginan, termasuk doa akhir dan awal tahun.

Mengamalkan doa tersebut, Buya Yahya memaparkan bukan suatu perbuatan yang disebut bid'ah selama mengandung makna yang baik atau benar.

Umumnya beredar bacaan-bacaan doa akhir tahun dan awal tahun untuk dibaca sesuai dengan waktunya.

Buya Yahya menjelaskan inovasi pada ibadah yang sudah ditentukan bentuknya tidak boleh dilakukan.

"Biarpun Anda jago senam, tidak boleh rukuk ditambah dengan gerakan yang ada senamnya, karena sudah ditentukan," ujar Buya Yahya dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Al-Bahjah TV.

Namun ada ibadah yang dari Allah dibebaskan mutlak tidak diikat, boleh pilih dari yang diperkenankan misalnya perbanyak dzikir.

Allah tidak membatasi waktu dzikir, sepanjang nafas masih berhembus maka perbanyaklah dzikir, sholawat, ini yang termasuk jihad memperbanyak atau melakukan perintah Nabi SAW. Adapun waktunya tidak terbatas, bisa pagi, siang, dan malam.

"Kata Allah mintalah kepadaku akan aku kasih, ada dzikir yang diajarkan Nabi SAW baca, tapi Anda bisa berdzikir sesuai yang Anda ingin, untuk benahi sandal pun Anda boleh minta kepada Allah," jelas Buya Yahya.

Macam-macam doa yang dipanjatkan kepada Allah adalah bebas sesuai hajat, yang tidak boleh adalah doa yang diajarkan Nabi Muhammad SAW namun diganti atau diubah sesuai keinginan.

"Jadi berdoa sendiri tidak bid'ah, tidak semua doa harus dari lafadz Nabi SAW, memang sudah disepakati umat muslim yang berdoa sesuai lafadz Nabi SAW lebih bagus," terang Buya Yahya.

Umat muslim yang berdoa dengan makna yang benar maka tidak dilarang. Dari masa ke masa ulama membuat doa. Para sahabat Nabi SAW, Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq, Sayyidina Umar Bin Khattab pernah berdoa yang tidak diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Halaman
123
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved