Harga BBM

Siap-siap Harga BBM di Indonesia Terancam Naik Drastis Apabila Selat Hormuz di Iran Ditutup

Siap-siap harga BBM di Indonesia bakal naik pesat jika Selat Hormuz ditutup oleh Iran akibat konflik yang tengah terjadi.

Tribun-timur.com
HARGA BBM - Ilustrasi pengisian BBM di SPBU wilayah Pertamina Sulawesi, pada 2024 lalu. Harga BBM ini bakal naik drastis apabila Selat Hormuz ditutup Iran 

TRIBUNGORONTALO.COM -- Siap-siap harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia bakal naik pesat.

Harga BBM bakal naik jika Selat Hormuz ditutup oleh Iran akibat konflik yang sementara terjadi

Selat Hormuz adalah titik persimpangan minyak paling penting di dunia.

Banyak negara yang sangat bergantung pada aliran ini.

Menurut Badan Informasi Energi AS (EIA), yang menyebut saluran tersebut sebagai "titik kritis pasokan minyak."

Jika Selat Hormuz ditutup maka tak hanya minyak bumi yang akan goyah, namun perekonomian suatu negara juga akan terdampak.

Baca juga: Lowongan Kerja BUMN Bank BTN Dibuka Juni 2025, Terbuka Untuk Lulusan S1!

Dilansir dari Tribun-Timur.com, Indonesia secara langsung akan merasakan dampak yang besar akibat hal tersebut.

Kini rencana penutupan Selat Hormuz oleh Iran mulai ramai jadi pembahasan.

Jika Selat Hormuz ditutup, rakyat Indonesia langsung merasakan dampak.

Penutupan Selat Hormuz berdampak pada perekonomian Indonesia.

Baca juga: Ingin Kuliah di Luar Negeri? Kamu Bisa Daftar 5 Beasiswa Ini, Hanya Perlu Nilai IPK 3.0

Hal itu disampaikan Anggota Komisi I DPR RI, Mayjen TNI (Puan) TB Hasanuddin.

TB Hasanuddin mengatakan, sebagai negara importir minyak utama dari Timur Tengah, Indonesia akan terdampak dalam beberapa hari.

Indonesia akan merasakan, pembengkakan subsidi bahan bakar minyak (BBM) pada APBN, kenaikan harga BBM domestik, serta inflasi akibat tekanan terhadap daya beli masyarakat.

Selain itu, Indonesia juga mengalami hambatan pasokan energi lain, yaitu LPG yang diimpor dari Qatar dan Uni Emirat Arab (UEA) yang melewati Selat Hormuz.

“Peningkatan biaya logistik juga akan terjadi jika Indonesia harus mencari jalur alternatif untuk suplai energi,” ujar TB Hasanuddin kepada wartawan, Selasa (24/6/2025).

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved