Berita Kabupaten Bone Bolango
Panen Raya di Huntu Utara Gorontalo, Yahya Ahmad Prediksi Hasil Gilingan Capai 350 Ton
Kabar baik menghampiri Yahya Ahmad, pemilik penggilingan padi di Desa Huntu Utara, Kecamatan Bulango Selatan, Kabupaten Bone Bolango.
Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Fadri Kidjab
TRIBUNGORONTALO.COM – Kabar baik menghampiri Yahya Ahmad, pemilik penggilingan padi di Desa Huntu Utara, Kecamatan Bulango Selatan, Kabupaten Bone Bolango.
Gilingan yang ia kelola di Jalan Tapa-Kabila panen serentak sejak Februari 2025 lalu.
“Ini sudah panen serentak, sudah ada 2 ribu karung gabah padi,” ungkap Yahya saat ditemui TribunGorontalo.com di lokasi penggilingan, Minggu (15/6/2025).
Namun jumlah itu baru seperempat dari total potensi panen yang ia perkirakan akan mencapai 8.000 karung gabah, atau setara dengan 350 ton padi.
"Kemarin 8.000 karung gabah, hasilnya 7.000 koli padi, tiap koli beratnya 50 kilogram," rinci Yahya.
Baca juga: Profil Iptu Faisal Harianja, Polisi Muda Jabat Kasat Reskrim Polres Gorontalo
Meski sempat diguyur hujan selama masa tanam, petani di Huntu Utara tetap berhasil menjaga kualitas padi hingga panen tiba.
Menurut Yahya, musim panen kali ini terbilang sukses, walaupun sawahnya sempat diserang hama wereng cokelat.
“Awalnya tanaman sehat-sehat, nanti pada saat terakhir baru kena hama. Biasanya kalau sudah mulai panen, pasti ada beberapa yang kena wereng cokelat,” jelas Yahya.
Wereng cokelat adalah jenis serangga kecil yang menyerang tanaman padi menjelang masa panen.
Hama ini biasanya baru terdeteksi saat padi sudah berbuah.
Baca juga: Bimtek Selesai, Bupati Bone Bolango Ismet Mile Ingin Tingkatkan Pendapatan Asli Desa Melalui Bumdes
Untuk mengatasinya, para petani menggunakan obat hama saat tanaman memasuki usia tertentu.
Saat ini, penggilingan padi Yahya melayani lebih dari 100 petani dari berbagai desa, termasuk Huntu Selatan dan beberapa wilayah lain di luar Bone Bolango.
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, kini para pedagang tak lagi harus menunggu pasokan dari mobil kanvas.
Mereka justru datang langsung ke penggilingan Yahya untuk membeli beras.
Harga beras di tempatnya pun tergolong stabil. Saat ini, dipatok di kisaran Rp 700-720 ribu per koli, atau setara Rp14-14,5 ribu per kilogram.
“Masih normal untuk awal-awal panen harganya, tapi kami berharap naik,” tambah Yahya optimistis.
Ia berharap waktu panen musim depan hasilnya tidak beda jauh dengan diperoleh saat ini.
(TribunGorontalo.com/Herjianto Tangahu)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.