Tradisi Ziarah Makam Ju Panggola Tetap Hidup di Gorontalo

Tradisi ziarah makam leluhur masih terjaga kuat di tengah masyarakat Gorontalo.

Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Wawan Akuba
TribunGorontalo.com
ZIARAH MAKAM : Satu keluarga besar melakukan ziarah makam Raja Ilato (Ju Panggola), Jumat (13/6/2025). Ziarah dilakukan sebagai bentuk syukur. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo — Tradisi ziarah makam leluhur masih terjaga kuat di tengah masyarakat Gorontalo.

Hal ini terlihat dari kegiatan puluhan warga dari satu keluarga besar asal Kabupaten Gorontalo dan Gorontalo Utara yang melakukan ziarah ke makam Raja Ilato atau Ju Panggola, Jumat (13/6/2025).

Rombongan keluarga datang bersama setelah salat Jumat dan langsung menuju makam yang berada di kompleks Masjid Quba, Kecamatan Batudaa, Kabupaten Gorontalo. Di sana, mereka melaksanakan doa bersama, membaca shalawat, dan ditutup dengan makan bersama di halaman masjid.

Ziarah kali ini diikuti oleh anggota keluarga lintas usia, dari orang tua hingga anak-anak. Bagi mereka, tradisi ini bukan hanya bentuk ibadah, tetapi juga upaya menjaga hubungan antargenerasi dan memperkuat nilai budaya.

"Ini sudah jadi kebiasaan keluarga kami, rutin tiap tahun, bahkan bisa beberapa kali dalam setahun," kata Azis Karim, salah satu anggota keluarga yang ikut dalam rombongan.

Menurut Azis, ziarah tidak hanya dilakukan di makam Ju Panggola, tetapi juga di makam-makam lain yang tersebar di empat penjuru wilayah Gorontalo.

Ia menyebut kegiatan ini sebagai bentuk penghormatan dan rasa syukur kepada para leluhur.

"Tradisi ini kami teruskan ke anak cucu, supaya mereka tahu sejarah dan tidak melupakan asal-usulnya," tambahnya.

Pemandu doa, Kadar Abubakar, membenarkan bahwa keluarga besar Azis rutin melakukan ziarah ke makam Ju Panggola.

Ia mengatakan jumlah peserta ziarah kali ini belum sebanyak biasanya.

"Biasanya bisa sampai seratus orang lebih, apalagi kalau menjelang bulan Syaban, itu yang paling ramai," jelas Kadar.

Makam Ju Panggola sendiri menyimpan cerita panjang dalam sejarah Gorontalo.

Makam ini dipercaya ditemukan sekitar 200 tahun lalu oleh seorang tokoh spiritual bernama Tuan Haji Abubakar.

Lokasinya kini berada dalam kawasan Masjid Quba dan dikenal sebagai salah satu tempat ziarah yang cukup banyak didatangi warga.

Menurut keterangan dari keturunannya, Rohana Ismail alias Oma Kubah, Tuan Haji Abubakar dikenal sebagai ulama sekaligus wali yang memiliki kemampuan spiritual.

Ia disebut berhasil menemukan makam Ju Panggola yang sebelumnya diyakini sering berpindah-pindah secara gaib.

Cerita tentang makam ini telah diwariskan turun-temurun dan menjadi bagian penting dari sejarah serta kehidupan spiritual masyarakat Gorontalo hingga hari ini. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved