Tugu Langga di Perbatasan Bone Bolango-Kota jadi Pengingat Pentingnya Nilai Budaya Gorontalo

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Lebih dari sekadar bela diri, Langga adalah warisan budaya dan identitas Provinsi Gorontalo.

Di balik gerakannya yang kuat dan gesit, Langga bukan tentang menjatuhkan lawan, melainkan melumpuhkan dan melindungi diri.

Dibandingkan silat, karate, kempo, dan taekwondo, Langga terkenal dengan kecepatan dan kekuatannya yang luar biasa.

Keunikan ini tak lepas dari unsur ritualnya, termasuk pemanggilan "lati" untuk menambah kekuatan para pemain Langga.

Baca juga: Anggota DPRD Kota Gorontalo Sering Dinas Luar di Masa Akhir Jabatan, Tak Ada Kepastian Agenda

Ritual ini melibatkan berbagai perlengkapan seperti polutube, kemenyan, uang koin, pisau bergagang kain merah, ayam, dan kain berwarna hitam, putih, dan merah.

Tradisi Langga telah mengakar sejak zaman "Ju Panggola". Bahkan, sebuah Tugu Langga didirikan untuk menjaga kelestarian dan menghargai warisan budaya Gorontalo.

Patung megah ini berdiri kokoh di Jalan Sultan Botutihe, di antara Kota Gorontalo dan Kabupaten Bone Bolango.

Dibangun sejak 2015, patung ini bukan hanya hiasan, tetapi juga pengingat penting bagi masyarakat Gorontalo.

Baca juga: Setelah Proses Identifikasi, 3 Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD Diserahkan ke Pihak Keluarga

Lebih dari sekadar perlindungan diri, Langga adalah simbol nilai-nilai budaya dan identitas Gorontalo.

Patung ini menjadi pengingat bagi generasi muda untuk terus melestarikan warisan budaya leluhur.

Taman kecil di sekitar patung, dihiasi berbagai bunga, menambah keindahan estetika patung.

Pengunjung pun dapat menikmati kuliner khas Gorontalo dari para penjual di sekitar area.

Hanya berjarak 3 kilometer dari pusat Kota Gorontalo, Tugu Langga mudah diakses. (*)