Berita Nasional

Mengejutkan! Pasangan 'Kumpul Kebo' Terbanyak Justru di Manado

Bukan di kota besar seperti Jakarta atau Surabaya, sebuah riset mengungkap bahwa praktik "kumpul kebo" atau kohabitasi paling banyak ditemukan di Mana

|
Editor: Wawan Akuba
AI Generated
KUMPUL KEBO - Secara harfiah, "kebo" berarti kerbau, yang dalam beberapa budaya di Indonesia melambangkan kehidupan yang tidak teratur atau tidak sah. 

-83,7 persen pelaku memiliki pendidikan terakhir SMA atau lebih rendah.

-11,6 persen pelaku adalah pengangguran, dan 53,5 persen bekerja di sektor informal.
 
Rentan Secara Finansial dan Hukum

Dari data tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa pihak yang paling terdampak secara negatif akibat "kumpul kebo" adalah perempuan dan anak.

Hal ini disebabkan karena mereka tidak memiliki jaminan keamanan finansial dan hukum yang sah, mengingat tidak adanya pernikahan yang diakui secara hukum negara.

Karena kohabitasi tidak tercatat dalam hukum negara, pelakunya tidak memiliki kewajiban hukum.

Oleh sebab itu, pihak yang terlibat kohabitasi tidak mendapatkan perlindungan hukum, misalnya dalam hal perceraian atau perpisahan untuk mendapatkan hak berupa nafkah.

Secara harfiah, "kebo" berarti kerbau, yang dalam beberapa budaya di Indonesia melambangkan kehidupan yang tidak teratur atau tidak sah.

Oleh karena itu, istilah "kumpul kebo" menggambarkan hubungan yang tidak formal dan dianggap kurang bermoral oleh sebagian kalangan masyarakat. (*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved