Tambang Emas Ilegal Boaelmo

Diprotes soal Penertiban Alat Berat di Lokasi Tambang Ilegal, Kapolres Boalemo: Saya Harus Tegas

Kapolres Boalemo, AKBP Sigit Rahayudi menyatakan komitmen untuk menertibkan seluruh aktivitas tambang emas ilegal atau Pertambangan Emas Tanpa Izin

|
Penulis: Nawir Islim | Editor: Fadri Kidjab
Humas Polres Boalemo
TAMBANG ILEGAL - Foto apolres Boalemo AKBP Sigit Rahayudi. Kapolres menyatakan sikap tegas dalam menertibkan aktivitas tambang ilegal di Kabupaten Boalemo. 

TRIBUNGORONTALO.COM – Kapolres Boalemo, AKBP Sigit Rahayudi menyatakan komitmen untuk menertibkan seluruh aktivitas tambang emas ilegal atau Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di wilayah Kabupaten Boalemo.

Sebagai tanda keseriusannya, Kapolres tak pandang bulu alias tidak tebang pilih. Siapa pun melanggar aturan akan ditindak tegas.

Hal itu disampaikan Kapolres Sigit saat dihubungi TribunGorontalo.com, menyusul video perdebatan antara dirinya dengan pelaku PETI bernama Yosi Marten Basaur.

Dalam video tersebut, Kapolres terlihat berbicara dengan nada tinggi kepada Marten. 

Namun ia membantah tudingan telah melakukan kekerasan fisik. 

“Saya hanya menginjak bagian bawah kursi, bukan menendang orang. Itu pun karena saya emosi tapi bukan untuk menyakiti,” ujarnya.

Adapun insiden ini terjadi di ruang Satreskrim Polres Boalemo, Selasa (3/6/2025).

Kala itu Marten datang bersama Bripka HS dan beberapa warga untuk meminta klarifikasi soal penertiban alat berat di Desa Sari, Kecamatan Paguyaman.

“Tim kami turun karena tambang itu sudah merusak lingkungan dan mengubah aliran sungai. Sudah ada imbauan dari Kapolsek, tapi pelaku tetap lanjut. Maka kami ambil tindakan,” jelasnya.

AKBP Sigit menyebut dirinya naik pitam karena Marten kerap menyebut nama pejabat Polda secara tidak benar dan mencoba mengintimidasi anggotanya. 

“Saya hanya membela anggota yang bekerja sesuai aturan. Saya harus tegas,” ujarnya.

Ia juga membantah adanya setoran Rp 30 juta per alat berat seperti yang diungkapkan pelaku PETI.

“Kalau ada bukti, silakan dibuka ke publik. Kami bekerja berdasarkan hukum, bukan kompromi,” katanya.

Baca juga: BREAKING NEWS: Seorang Anggota TNI Gorontalo Dikeroyok 2 Brimob Papua Barat Bersama 7 Warga

Lebih lanjut, Kapolres mengungkapkan bahwa pihaknya baru saja menertibkan tambang ilegal di Saripi, Kecamatan Paguyaman. 

Sejumlah barang bukti dan saksi telah diamankan dan tengah didalami oleh penyidik.

Sementara itu, tambang ilegal di wilayah Sambati dan Tenilo juga akan segera ditindak. 

“Ini proses bertahap. Hari ini ditertibkan, besok muncul lagi. Tapi kami tidak akan berhenti. Semua tambang ilegal akan kami tindak,” tegasnya.

Sebagai bentuk tanggung jawab, Kapolres juga telah menemui istri Marten untuk menyampaikan permohonan maaf apabila ada kata-kata yang kurang berkenan. 

“Kami tetap melayani masyarakat dengan baik, tapi hukum harus ditegakkan,” tandasnya.

Viral Kapolres Boalemo Gorontalo Marahi Penambang

KAPOLRES MARAH -- Potret Kapolres Boalemo AKBP Sigit Rahayudi. Kapolres mengklarifikasi soal video yang beredar di media sosial.
KAPOLRES MARAH -- Potret Kapolres Boalemo AKBP Sigit Rahayudi saat berbicara dengan pelaku PETI (Tangkapan layar video TikTok)

Belakangan beredar video Kapolres Boalemo AKBP Sigit Rahayudi adu mulut dengan penambang.

Saat dikonfirmasi TribunGorontalo.com, Sigit menegaskan bahwa tidak ada perlakuan kasar maupun intimidasi.

“Sebenarnya saya tidak marah, cuma suara saya saja yang diperbesar. Tidak ada tindakan menghardik, tidak pula kata-kata kasar,” ujar AKBP Sigit kepada wartawan, Selasa (4/6/2025).

Menurutnya, sikap tegas yang ditunjukkannya merupakan bagian dari proses pembinaan terhadap anggota, bukan intimidasi kepada masyarakat.

Ia juga menekankan bahwa seluruh interaksi yang terjadi di Polres Boalemo saat itu terekam dalam video, dan siap dijadikan sebagai bukti autentik.

“Kalau mau dicek di video, tidak ada satu pun kata kasar dari saya. Semua bisa diverifikasi,” tegasnya.

Meski membantah adanya kekerasan, Kapolres menyampaikan keterbukaannya terhadap evaluasi profesional jika ditemukan kekhilafan dalam pelayanan kepada masyarakat.

“Kalau dalam pelayanan kepada masyarakat ada kekhilafan atau kurang profesional, saya mohon maaf. Itu pun sudah saya sampaikan langsung,” ujarnya.

AKBP Sigit juga menginformasikan bahwa klarifikasi lanjutan terkait persoalan ini akan digelar pada Rabu, 4 Juni 2025 pukul 10.00 Wita. 

“Saya pribadi siap sejak pukul 08.00 sampai 10.00. Silakan konfirmasi lebih lanjut ke Humas,” tutupnya.

Baca juga: Ipda Aprianto Anggota Brimob Papua Barat Mabuk Miras saat Aniaya Seorang TNI Gorontalo

Diberitakan sebelumnya,  Seorang pria bernama Marten Yosi Basaur, pemilik alat berat di lokasi tambang emas ilegal (PETI) Sambati terlibat adu mulut dengan Kapolres Boalemo, AKBP Sigit Rahayudi.

Hal ini sempat membuat gaduh Mapolres Boalemo lantaran ia tampak tak gentar terlibat adu mulut dengan orang nomor satu di kepolisian Boalemo tersebut. 

Insiden bermula saat Marten mengaku dipanggil ke Mapolres terkait penyitaan alat berat miliknya yang digunakan dalam aktivitas penambangan emas ilegal. 

Di depan sejumlah anggota polisi, Marten secara terang-terangan melontarkan protes sambil menelepon seseorang. Ia menyebut bahwa dirinya diperlakukan kasar oleh Kapolres.

“Bang, alatnya saya ditahan. Saya dipanggil ke Polres saya datang, dan Kapolres mo pukul saya bang!” ujarnya dalam sambungan telepon yang disaksikan langsung sejumlah orang di lokasi.

Mendengar ucapan itu, Kapolres Boalemo, AKBP Sigit Rahayudi, langsung masuk ke ruangan dengan raut wajah marah dan membalas pernyataan Marten.

“Tidak ada saya memukul kamu. Saya cuma kasih tahu. Jangan mengancam anggota saya!” kata Sigit. 

Situasi sempat tegang. Marten tetap bersikeras bahwa dirinya hampir dipukul, bahkan mengaku memiliki rekaman video sebagai bukti.

Lebih mengejutkan, Marten menyatakan bahwa aktivitas penambangan yang ia lakukan mendapat restu dari salah satu anggota kepolisian berpangkat AKBP, yang ia sebut berasal dari Polda Gorontalo.

Pernyataan ini memunculkan dugaan adanya keterlibatan oknum aparat dalam membekingi praktik tambang ilegal di wilayah Boalemo.

Meski belum ada konfirmasi resmi dari pihak Polda Gorontalo, pernyataan tersebut menyoroti persoalan serius soal tata kelola tambang ilegal di daerah ini.

Kapolres Boalemo sendiri menegaskan bahwa pihaknya hanya menjalankan tugas penegakan hukum terhadap aktivitas tambang yang secara jelas terlihat dari jalan dan tidak memiliki izin resmi.

“Saya hanya mau menertibkan. Itu (tambang) kelihatan dari pinggir jalan,” kata AKBP Sigit di hadapan Marten.

 

 

(TribunGorontalo.com/Nawir Islim)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved