Aksi Demo Penambang di DPRD Provinsi Gorontalo Rupanya Didukung Bupati Bone Bolango

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Suasana aksi demonstrasi para penambang rakyat di Gorontalo pada Selasa, 3 Juni 2035, kian panas dengan hadirnya langsung Bupati Bone Bolango, Ismet Mile, dan Wakil Bupati Risman Tolingguhu, di tengah-tengah massa.

Kehadiran pimpinan daerah tersebut bukan sekadar formalitas. Di hadapan ratusan penambang rakyat, Bupati Ismet secara terbuka menyatakan dukungannya terhadap tuntutan massa.

Dalam aksi itu ia meminta agar PT Gorontalo Mineral (GM) menghentikan aktivitasnya dan menghormati keputusan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Gorontalo.

"Tolong dihargai oleh PT GM keputusan Forkopimda Provinsi Gorontalo," tegas Ismet, disambut sorakan para penambang.

Lebih lanjut, Ismet menekankan pentingnya memberikan ruang bagi para penambang lokal untuk kembali bekerja dan mencari nafkah.

Ia menilai bahwa persoalan yang terjadi bukan kesalahan penambang, melainkan buntut dari mekanisme perizinan yang tidak berpihak.

"Ini bukan salah penambang. Ini salahnya di mekanisme," ungkap Ismet saat berdialog dengan anggota Komisi II DPRD Provinsi Gorontalo, Nikson Yapanto.

Ismet juga mendesak agar persoalan tambang rakyat ini segera menjadi agenda utama DPRD Provinsi, bahkan ia meminta agar persoalan tersebut dibawa ke rapat paripurna untuk dicarikan solusi konkret.

"Kami minta agar hal ini menjadi atensi DPRD Provinsi Gorontalo dan segera diparipurnakan," tegas Ismet melalui pernyataan resminya.

Menurutnya, tambang Bone Bolango adalah warisan rakyat yang sudah secara turun-temurun menjadi sumber penghidupan warga.

Penundaan aktivitas tambang karena alasan legalitas dianggap tidak adil bagi masyarakat kecil.

"Tambang Bone Bolango adalah milik rakyat yang sudah turun-temurun menjadi tempat mereka mencari nafkah," kata Ismet.

Massa Kepung Kantor DPRD, Aksi Kian Memanas

Ratusan penambang rakyat bergerak mengepung Kantor DPRD Provinsi Gorontalo.

Mereka menuntut agar PT GM segera angkat kaki dari wilayah pertambangan Bone Bolango.

Aksi berlangsung panas. Spanduk bernada protes dibentangkan, poster-poster tuntutan diangkat tinggi, dan mobil komando terus mengobarkan semangat perlawanan.

Salah satu orator aksi, Lion Hidjun, menyuarakan kepedihan penambang rakyat yang kini hidup dalam ketidakpastian.

"Kami hidup dalam kesengsaraan. Kalau Ketua DPRD tidak berani menemui kami, maka kantor ini akan kami duduki!" teriak Lion dengan suara menggelegar, disambut gemuruh massa.

Ketegangan semakin meningkat ketika sejumlah massa melemparkan air mineral dan serpihan kayu ke arah gedung DPRD.

Polisi yang berjaga di pintu masuk gedung tampak bersiaga, mengantisipasi kemungkinan bentrokan.

(*)