Berita Viral

Miris, Meski Punya KIS, Pasien Sesak Napas di Padang Meninggal Dunia Usai Ditolak RSUD

Dengan berbekal KIS, pasien ini diantarkan keluarganya. Namun, sayang sesampainya di IGD RSUD tersebut mendapat perlakuan yang tak menyenangkan.

|
Dok. Suyudi
PENOLAKAN BEROBAT : Walikota Padang, Fadly Amran saat mengunjungi rumah duka, Desi Erianti, Sabtu (31/5/2025). Desi Erianti, Pasien dengan gejala sesak nafas wafat usai ditolak RSUD dr Rasidin Padang karena tak menunjukkan status gawat darurat. 

Tak lama setelah itu, Desi meninggal dunia saat dalam penanganan medis.

“Kami sangat menyayangkan birokrasi kesehatan seperti ini. Ketika butuh pertolongan, ditolak karena dianggap tidak darurat. Sekarang dia sudah tiada, apakah ini masih dianggap tidak darurat?” ujar Suyudi dengan nada kecewa.

Baca juga: Brigjen TNI Hardo TP Sihotang Resmi Pimpin Korem 133/Nani Wartabone, Ini Profilnya

Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Rasidin Padang,  dr. Desy Susanty, M.Kes menyampaikan belasungkawa karena meninggalnya Desi Erianti yang sebelumnya berobat ke IGD RSUD.

Berdasarkan hasil konfirmasi dengan petugas di IGD, Desy menyebutkan bahwa Desi Erianti tidak memiliki kegawatdaruratan.

Hal tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter jaga dan petugas kesehatan yang berjaga di IGD tadi malam.

"Kami turut berduka cita atas meninggal dunianya almarhumah. Pihak dokter jaga telah melakukan pemeriksaan dan tidak ada kegawatdaruratan dialami pasien. Oleh karena itu, dokter menyarankan agar melakukan kontrol ke FKTP atau Puskesmas esok harinya," jelasnya kepada wartawan, melansir dari TribunPadang.

Sementara itu, berdasarkan keterangan dari salah seorang pihak keluarga, Suyudi, mengatakan bahwa saat dibawa ke IGD, Desi mendapatkan perlakuan penolakan terjadi sekitar pukul 00.15 WIB saat Desi datang dalam kondisi sesak napas dan hanya berbekal Kartu Indonesia Sehat (KIS) untuk berobat.

Yudi menceritakan saat di IGD RSUD tersebut, petugas menolak merawat Desi dengan alasan tidak masuk dalam kategori emergency.

Baca juga: Promo JSM Indomaret dan Alfamaret Hari Ini Minggu 1 Juni 2025, Ada Minyak Goreng 2L Rp33.500

"Tadi malam itu saya tidak sempat menemani ke RSUD, saya mendapat cerita dari keluarga bahwa terjadi penolakan karen pihak RSUD menyebut saudara saya ini dalam kondisi tensi normal dan tidak dalam keadaan darurat, sehingga disarankan pulang ke rumah," kata Yudi.

"Sakitnya cuman sesak nafas dan tensi tidak ada, kalau mau berobat dialihkan ke umum," sambung Yudi menirukan perkataan petugas RSUD.

Mendengarkan hal itu, pihak keluarga membawa Desi pulang kerumah karena tidak memiliki uang untuk berobat lanjutan.

Keesokan paginya, sakit Desi kembali kambuh dan lansung mendapatkan penanganan dari pihak IGD RS Siti Rahmah.

Namun, saat sedang dilakukan pemeriksaan Desi menghembuskan nafas terakhirnya di RS Siti Rahmah.

Atas penolakan itu tentunya pihak keluarga menyesalkan tindakan penolakan dari RSUD tersebut.

"Tentu hal ini sangat kita sesalkan karena saudara saya seharusnya ditangani atau diperiksa dengan sebaik-baiknya," katanya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved