One Way Kota Gorontalo
Siap-siap 'Putar Jao'! Pemkot Gorontalo Perluas Sistem Jalan Satu Arah di Andalas hingga HB Jassin
Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Gorontalo bersiap memperluas kebijakan sistem Jalan satu arah ini ke kawasan perdagangan yang ramai.
Penulis: Arianto Panambang | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Gorontalo bersiap memperluas kebijakan sistem Jalan satu arah ini ke kawasan perdagangan yang ramai.
Sebelumnya, sejak awal Mei 2025, sistem ini sudah diterapkan di Jalan Jenderal Sudirman dan Nani Wartabone.
Kini, sejumlah ruas jalan strategis seperti Jalan HB Jassin (Agusalim) hingga Jalan Jhon Ario Katili (Andalas) masuk dalam daftar uji coba selanjutnya.
Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Dishub Kota Gorontalo, Rahmanto Idji, mengungkapkan rencana ini dalam podcast bersama TribunGorontalo.com, Kamis (22/5/2025).
"Setelah Sudirman dan Wartabone permanen, kita akan lanjutkan ke kawasan perdagangan," ujarnya.
"Jalan HB Jassin atau Agusalim, termasuk Jalan Andalas akan kita uji coba satu arah. Tujuannya agar Kota Gorontalo punya pintu masuk dan pintu keluar yang jelas," imbuhnya.
Rahmanto menjelaskan bahwa sistem satu arah ini bukan sekadar menertibkan lalu lintas, melainkan juga menciptakan identitas khas bagi Kota Gorontalo sebagai pintu gerbang wilayah.
"Ketika pendatang masuk ke Kota Gorontalo, mereka harus merasa ada yang berbeda. Salah satu caranya adalah dengan penataan lalu lintas yang khas," katanya.
Uji coba terbatas sempat dilakukan di kawasan tersebut pada 2 Mei lalu, namun hanya berlangsung singkat karena sebagian ruas jalan berada di bawah wewenang pemerintah pusat dan provinsi, sehingga memerlukan koordinasi lebih lanjut.
Dishub pun telah mengirimkan surat usulan manajemen rekayasa lalu lintas satu arah ke Dirjen Perhubungan Darat untuk Jalan HB Jassin.
Penerapan sistem satu arah ini, tegas Rahmanto, didorong oleh peningkatan pesat jumlah kendaraan di Kota Gorontalo yang tidak sebanding dengan kapasitas jalan yang ada.
"Tren kendaraan terus naik, sementara jalan tidak bertambah. Beban kendaraan dari kabupaten sekitar juga berpusat di kota. Termasuk bentor, mereka masuk kota untuk mencari penumpang," jelasnya.
Menanggapi kekhawatiran masyarakat terkait rencana satu arah di Jalan Andalas yang lebar, Rahmanto justru melihatnya sebagai potensi untuk pengaturan arus yang lebih optimal dan mengurangi risiko kecelakaan akibat kecepatan tinggi, terutama di malam hari tanpa pembatas median.
Dishub juga telah menyiapkan jalur alternatif seperti Jalan Memberamo dan Jalan Manado untuk mengantisipasi potensi penumpukan kendaraan.
"Kita ingin solusi yang tidak menambah kemacetan, tapi justru menertibkan arus dan membuat wajah Kota Gorontalo lebih teratur," pungkas Rahmanto. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.